Usut Penyebar Laporan Intelijen di Medsos

- Selasa, 6 Oktober 2020 | 21:43 WIB
Iptu Muhammad Aldi
Iptu Muhammad Aldi

TARAKAN – Kejadian penganiayaan yang terjadi di Jalan Yos Sudarso, belakang Hotel Ramayana RT 3, Kelurahan Sebengkok, Minggu (4/10) sekitar pukul 22.00 Wita masih dalam proses penyelidikan Satreskrim Polres Tarakan. 

Kronologis kejadian hingga modus penganiayaan juga masih didalami untuk memastikan kejadian sebenarnya dan tidak mengarah ke isu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA). 

Kapolres Tarakan AKBP Fillol Praja Arthadira melalui Kasat Reskrim Iptu Muhammad Aldi menuturkan, sudah mengamankan 4 orang saksi yang diduga berkaitan dengan kejadian penganiayaan tersebut. Meski sudah dalam proses pemeriksaan saksi dan mengumpulkan alat bukti lainnya, pihaknya berharap masyarakat tidak terprovokasi dengan isu yang berkembang.

“Jangan terprovokasi, dalam bentuk medsos maupun lisan. Tim patroli cyber kami juga sedang bergerak mengumpulkan informasi untuk mengecek kebenaran isu yang beredar di masyarakat,” ujarnya, Senin (5/10).

Hingga kini pihaknya masih meminta keterangan sejumlah saksi, terduga pelaku hingga korban untuk mengetahui kronologis kejadian sebenarnya. Ia memastikan, kejadian penganiayaan tidak ada kaitannya dengan isu SARA. Pasalnya, pihaknya sudah mulai melakukan penyelidikan terhadap perkara tersebut. 

“Cukup banyak yang kami temui (informasi SARA yang beredar di medsos). Jadi kita harapkan masyarakat tidak terprovokasi,” tegasnya.

Selain itu, ia meminta kepada masyarakat untuk melakukan pengecekan terlebih dahulu, berkaitan informasi SARA yang beredar dan belum pasti kebenarannya. Ia juga memastikan kejadian penganiayaan merupakan kriminal murni. 

“Murni tindak pidana. Tidak ada unsur lainnya. Makanya kami sudah mengambil sikap dengan mengamankan empat orang itu,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, kata Aldi, laporan polisi berkaitan dengan kasus ini yang menyebutkan kronologis kejadian seperti laporan antar intelejen sudah diubah oleh oknum tertentu. Pihaknya juga tengah bergerak melakukan penelusuran. Dari mana asal laporan intelejen ini beredar, dan siapa yang melakukan penyebaran hingga merubah isi dalam laporan tersebut di media sosial. 

“Kami sedang mencari pelaku yang menyebarkan informasi tersebut. Karena, yang disebar ini tidak benar adanya. Nanti kita cari tahu, modus dan tujuannya apa menyebarkan informasi intelejen ini. Laporan ini juga sebenarnya internal kami, tapi isi di dalamnya itu sudah editan,” ujarnya. (*/sas/mua) 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X