TANJUNG SELOR - Meski bahan peledak dalam pengiriman, proses Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan juga masih menunggu izin dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan, Setprov Kaltara Taupan Madjid mengatakan, sebelumnya Izin Konstruksi Bendungan dari Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) telah dikeluarkan. Dan informasinya, telah dipegang oleh pihak investor, PT Kayan Hydro Energy (KHE).
“Ditunggu karena diteliti oleh profesor-profesor. Saat ini, tinggal menunggu izin dari BKPM," ujarnya, (5/10) lalu. Lanjut dia, sebelumnya Pemprov Kaltara telah melakukan pertemuan dengan Staf Kepresidenan, khususnya deputi yang membidangi langsung. “Jadi mereka tindaklanjut, yakni tinjauan ke titik rencana pembangunan. Itu dilaporkan mereka dan membuat itu diprioritaskan," ungkapnya.
Bahkan bulan depan, gunung batu yang ada di Kecamatan Peso, Tanjung Selor akan diledakkan. Dalam proses pengiriman bahan peledak, akan melalui jalan dari Tanjung Selor ke Peso dengan panjang jalan sekitar 126 km. Itu merupakan jalan kabupaten. Nantinya, akan dialihkan menjadi jalan nasional.
“Diusulkan, jalan itu akan ditingkatkan. Kalau perlu ditingkatkan jalan itu, sebagai upaya dalam membangun PLTA. Apalagi tujuannya agar pengiriman baik bahan peledak dan material lainnya lebih mudah," jelasnya.
"Sampai sekarang, belum ada informasi perkembangan pengalihan status jalan itu. Namun kita tunggu saja," sambungnya.
Ia menambahkan, apa yang menjadi keinginan investor juga akan difasilitasi. Bahkan investor dari Australia berencana membangun di Kaltara. Dalam waktu dekat ini, dari Australia ingin datang. (fai/mua)
