Hujan yang mulai rutin mengguyur Kota Tarakan, cukup menghambat kegiatan perbaikan Jalan Aki Balak, tepatnya di depan Markas Yonif Raider 613 Raja Alam. Proyek multiyears tersebut kemungkinan baru selesai tahun depan.
“Kemungkinan untuk perbaikannya akan menyeberang tahun (selesai di tahun 2021). Karena ini kan proyek multiyears dan pembayarannya juga bertahap,” kata Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Tarakan, Abdul Rahim, Sabtu (10/10).
Namun ia mengaku, pengerjaan fisik perbaikan sudah mencapai 50 persen. Menurutnya, jika kondisi cuaca tidak hujan, maka pengerjaan perbaikan dan pemasangan gorong-gorong akan cepat selesai. “Sebetulnya material gorong-gorong sudah ada,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata Rahim, ada beberapa hambatan dalam pengerjaan proyek tersebut. Di antaranya, perubahan pelebaran gorong-gorong menjadi 2 meter. Hal itu terjadi setelah pihaknya melakukan penebangan sebagian pohon kelapa sawit di sekitar proyek.
“Awalnya saluran itu hanya 1,2 meter. Setelah ditebang pohon kelapa sawit terjadi pelebaran menjadi 2 meter. Itu menjadi hambatan, karena menimbulkan pembengkakan biaya konstruksi,” ungkapnya.
Menurutnya, genangan air yang sering terjadi di kawasan tersebut, bukan akibat masalah pada saluran airnya. Tetapi karena adanya sedimentasi di drainase.
Disinggung terkait pengaspalan kembali di area tersebut, pihaknya hingga kini belum bisa memastikan. Pasalnya, anggaran kembali dialihkan untuk melakukan konstruksi perubahan desain.
“Tapi tetap kami aspal. Ini tergantung juga dari sinergi beberapa OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait, untuk membahas penanganan banjir. Kami harapkan dengan adanya pelebaran gorong-gorong ini bisa mengurangi terjadinya banjir di lokasi tersebut,” pungkasnya. (*/sas/udi)
