TARAKAN – Untuk sterilisasi dan mencegah oknum masyarakat yang sudah melakukan pencurian pipa paralon milik bandara, maka Bandara Juwata Tarakan berencana memasang pagar.
Bahkan pemasangan pagar tersebut anggarannya sudah diajukan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Dikatakan Kepala Bandara Juwata Tarakan Agus Priyanto, luas pagar yang diusulkan sebelumnya mencapai 7.000 meter.
“Tapi yang di realisasi 5.000 meter. Nanti akan kami optimalkan pemagaran itu, karena merupakan daerah keamanan terbatas. Jadi tidak boleh ada yang bolong,” jelasnya, Jumat (23/10).
Fokus pemagaran, dititikberatkan di bagian barat bandara. Persisnya di arah laut ujung landasan bandara. Standar pemasangan pagar setinggi 2,4 meter dan di atasnya ada spiral atau kawat berduri. “InshaAllah tahun depan (2021) bisa dikerjakan,” ujarnya.
Pemasangan pagar, menurut Agus, dampak dari adanya pencurian pipa paralon oleh oknum masyarakat. Padahal, sebelumnya pipa tersebut berfungsi sebagai tempat penampungan air di sekitar bandara.
“Jadi fungsi air untuk menampung debit air di sekitar bandara dan dilarikan ke embung. Sudah 4 kali pipa kami dicuri dan sekarang tidak bisa pompa ke laut,” tuturnya. Upaya mengantisipasi agar tidak terjadi pencurian, sudah lakukan patroli di sekitar landasan bandara.
Namun, pihaknya malah kecolongan di sekitar laut. “Kalau dari laut tak ada penghalangnya dan langsung landasan. Di situ sering terjadi pencurian. Jadi nanti kalau air tertampung bisa banjir di landasan,” ujarnya.
Selain mengantisipasi tindak pidana pencurian, lanjut agus, pemasangan pagar juga mengantisipasi oknum masyarakat yang mencoba menyusup ke area landasan. Selain itu, pihaknya juga berencana membuat selokan di sekitar pagar. Untuk mencegah hewan liar masuk area bandara.
“Seperti yang kita tahu kejadian di Pekanbaru ada orang yang bersembunyi di landing gear (roda pesawat),” imbuhnya. (*/sas/uno)
