Bantu Koperasi Wana Harapan Bersama Tarakan, Eksis Produksi Sampai Sekarang

- Sabtu, 24 Oktober 2020 | 21:39 WIB
MASIH PRODUKSI: Pabrik penyulingan minyak kayu putih yang dikelola Koperasi Wana Harapan Bersama Tarakan di Kelurahan Kampung Satu/Skip.
MASIH PRODUKSI: Pabrik penyulingan minyak kayu putih yang dikelola Koperasi Wana Harapan Bersama Tarakan di Kelurahan Kampung Satu/Skip.

Sejak didirikan beberapa tahun silam, Koperasi Wana Harapan Bersama Tarakan mampu bertahan memproduksi minyak kayu putih Cap Burung Kenari hingga sekarang. Bahkan memberikan penghasilan bagi petani kayu putih. Semua itu tidak lepas peran Pertamina Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tarakan melalui program corporate social responsibility (CSR). 

 

Muhammad Rajab, Tarakan  

 

Bangunan yang berada di Kelurahan Kampung Satu/SKip, Kecamatan Tarakan Tengah, tepatnya di samping markas Pemadam Kebakaran (PMK) Tarakan, merupakan lokasi pabrik penyulingan produksi minyak kayu putih Cap Burung Kenari yang diperoduksi Koperasi Wana Harapan Bersama Tarakan di bawah pengelolaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tarakan. 

Daun kayu putih yang sudah dibeli dari petani, dimasukkan ke dalam mesin penyulingan untuk disuling menjadi minyak kayu putih. Hasilnya kemudian dikemas secara manual dalam botol dengan ukuran bervariasi. 

Sebelum pandemi corona virus disease (covid), Koperasi Wana Harapan Bersama Tarakan hanya memproduksi sekali seminggu dengan menghabiskan kurang lebih 300 kilogram daun kayu putih yang menghasilkan 1,5 liter minyak kayu putih.  

Namun, produksi meningkat hingga dua kali lipat di masa pandemi covid-19, seiring meningkatnya permintaan masyarakat karena adanya anggapan akan khasiat minyak kayu putih yang bisa mencegah covid-19. 

“Awalnya biasa per pekan itu cuma sekali. Sekarang ini bisa dua sampai tiga kali,” beber Manajer Koperasi Wahana Harapan Bersama Tarakan Ahmad Afif, Senin (19/10).

Produksi minyak kayu putih garapan Koperasi Wana Harapan Bersama Tarakan ini didukung dengan ketersediaan bahan baku daun kayu putih yang mencukupi. 

Menurut Ahmad Afif, ada 250 hektare lokasi tanam pohon kayu putih yang tersebar baik di dalam maupun di luar hutan lindung di Tarakan.

Meskipun mengalami peningkatan di masa pandemi, Koperasi Wana Harapan Bersama Tarakan enggan memanfaatkan kesempatan untuk menaikkan harga. 

Ahmad Afif memastikan harga jual minyak kayu putih cap Burung Kenari kemasan roll on ukuran 8 mili liter masih Rp 10 ribu per botol. Sementara ukuran 35 mili liter Rp 35 ribu per botol dan ukuran 60 mili liter Rp 60 ribu per botol. Pemesannya dari berbagai daerah.

“Ya dari masyarakat di sekitar Tarakan, biasa juga banyak pesanan dari Samarinda, dari Jakarta, bahkan pernah sampai ke Tawau,” bebernya. 

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X