TARAKAN – Kelangkaan tabung Liquefied Petroleum Gas (LPG) yang terjadi di Tarakan dan Nunukan ke depan akan sedikit terurai. Hal tersebut seiring dibangunnya Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Kota Tarakan, yang kini tahap finishing.
Sales Branch Manajer Rayon V Depo Pertamina Kaltim-Kaltara Mochammad Abdillah Royke memperkirakan SPBE di Tarakan baru beroperasi tahun depan.
“Karena ada kendala dari pandemi Covid ini. Kita masih mengupayakan untuk segera beroperasi. Cuma sepertinya secara psikologis dan optimistisnya baru di 2021,” ujarnya kepada Harian Rakyat Kaltara, Minggu (25/10).
Menurutnya, secara fisik bangunan SPBE sudah siap, tinggal finishing. Namun, untuk proses selanjutnya harus dilakukan pengecekkan fisik dan akhir yang masih menunggu jadwal. Selain itu, secara administrasi masih dikejar perampungannya.
Secara fisik, diperkirakan progresnya mencapai 98 persen. Jika sudah beroperasi SPBE di Tarakan punya manfaat. Sebagai pendukung kelancaran suplai LPG 3 kilogram ke Tarakan dan Nunukan. Karena selama ini suplai LPG 3 kilogram dari Balikpapan dihadapkan dengan faktor alam dan teknis. Berupa kapal yang membuat suplai LPG 3 kilogram sedikit terganggu.
“Adanya SPBE ini nanti penyaluran LPG 3 kilogram bisa langsung disebarkan ke wilayah Tarakan. Jadi memutus mata rantai yang sebelumnya jauh dari Balikpapan,” jelasnya.
Kemampuan tangki timbun SPBE di Tarakan nantinya berkapasitas 450 metrik ton atau 450.000 kilogram, jumlah yang dianggap cukup besar.
Akan tetapi, SPBE di Tarakan hanya akan melayani wilayah Tarakan dan Nunukan. Sedangkan wilayah di Kaltara lainnya, seperti Malinau, Bulungan dan Kabupaten Tana Tidung (KTT), masih disuplai dari Samarinda dan Sangatta. (mrs/uno)
