Crane Tak Berfungsi Maksimal, Bongkar Muat di Pelabuhan Malundung Tak Maksimal

- Selasa, 27 Oktober 2020 | 22:09 WIB
BONGKAR MUAT TERHAMBAT: Crane milik Pelindo IV Tarakan mengalami kerusakan dan tidak bisa bekerja optimal, (26/10).
BONGKAR MUAT TERHAMBAT: Crane milik Pelindo IV Tarakan mengalami kerusakan dan tidak bisa bekerja optimal, (26/10).

TARAKAN – Crane merupakan salah satu pesawat pengangkat dan pemindah material yang banyak digunakan. Alat tersebut pun dimiliki Pelindo IV Tarakan, namun kondisinya rusak. Sehingga proses pemindahan peti kemas untuk sementara menggunakan crane dari kapal.

Dikonfirmasi, (26/10), General Manager Pelindo IV Tarakan, Enriko Fermi menjelaskan, saat ini crane yang berada di Pelabuhan Malundung belum bisa difungsikan secara maksimal. Namun, pihaknya sudah berupaya meningkatkan kinerja dan mutu, sehingga crane bisa bekerja lebih. 

“Dalam proses bekerja tentu ada terjadi kerusakan. Beda dengan pelabuhan lain yang memiliki beberapa crane. Di Tarakan ini hanya satu. Jadi, kalau di pelabuhan lain ada crane rusak ya tidak terlihat,” jelasnya.

Agar tidak menghambat aktivitas di pelabuhan, sebagai alternatif menggunakan crane kapal. Hanya saja, kinerja crane kapal lebih lamban dari crane di dermaga. Untuk crane yang mengalami kerusakan sudah ditangani oleh tim perawatan. Namun disayangkan, alat yang rusak tidak tersedia di Tarakan, karena adanya di Jakarta atau Surabaya. 

“Di wilayah Kaltara juga yang memiliki jenis crane dermaga, hanya di Pelabuhan Malundung. Jadi, toko sparepart di Tarakan tidak mempersiapkan sparepart khusus crane dermaga,” ungkapnya. 

Ia mengaku, untuk mendatangkan peralatan perlu waktu cukup lama. Pasalnya, peralatan yang cukup besar hanya bisa diangkut menggunakan jalur laut. Lamanya perjalanan jalur laut biasanya sampai satu minggu.

“Jadi, kalau rusak kami menunggu pengiriman dari Surabaya dan Jakarta. Pernah mengalami breakdown, kami langsung melakukan perbaikan. Sekarang sedang menunggu sparepart,” ujarnya.

Enriko menambahkan, crane dermaga ini masih bisa digunakan. Namun berbahaya karena satu dari roda crane ada yang terlepas. Meski tidak maksimal, jika masih bisa dioperasikan akan tetap diupayakan untuk melakukan kegiatan bongkar muat peti kemas. Diperkirakan, paling lama Rabu (28/10) besok crane sudah bisa beroperasi kembali. 

“Setiap hari kita maintenance, perbaikan dan perawatan secara berkala. Seperti kendaraan juga,” bebernya. Proses bongkar muat crane yang ada di dermaga, biasanya mengangkut sebanyak 20 boks kontainer per jam. Berbeda dengan crane kapal yang hanya berkisar 12 boks-16 boks kontainer per jam. “Ya, kami upayakan crane bisa bekerja maksimal lagi secepatnya. Kami juga sudah mengusulkan penambahan crane, tapi setelah penambahan panjang dermaga selesai,” pungkasnya. (*/sas/uno)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X