Angin Kencang Tumbangkan Pohon

- Rabu, 28 Oktober 2020 | 19:07 WIB
DAMPAK ANGIN KENCANG: Pohon tumbang menimpa rumah warga di Kelurahan Selumit, Selasa (27/10).
DAMPAK ANGIN KENCANG: Pohon tumbang menimpa rumah warga di Kelurahan Selumit, Selasa (27/10).

TARAKAN – Terjadinya cuaca hujan deras yang disertai angin kencang, pada Senin malam (26/10), sekitar pukul 19.30 Wita, mengakibatkan kerusakan rumah warga tertimpa pohon tumbang. 

Berdasarkan data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tarakan, ada 31 pohon tumbang dan 1 tower roboh. Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Tarakan, Kajat Prasetyo mengatakan, telah memperoleh informasi dari masyarakat ada 31 pohon tumbang. 

Setelah melakukan pendataan, BPBD langsung melakukan pembersihan terhadap sisa-sisa ranting dari pohon yang tumbang tersebut. “Ada beberapa pohon yang menutupi akses jalan. Parahnya, ada rumah yang tertimpa pohon. Sehingga kami lebih memprioritaskan untuk dilakukan pembersihan pohon yang mengenai jalan, agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat,” jelasnya, Selasa (27/10).

Menurutnya, masih ada lagi beberapa pohon tumbang yang tidak menimpa rumah dan belum didata. Sementara ada 11 rumah warga yang tertimpa pohon saat angin kencang melanda Tarakan.

“Untuk korban jiwa sementara tidak ada. Tapi, salah satu rumah warga yang tertimpa runtuhan kayu tumbang yang parah di Kelurahan Selumit RT 12, RT 07 dan di Kelurahan Karang Balik,” sebutnya. 

Kondisi cuaca angin kencang, tidak bisa diantisipasi. Hanya bisa mengimbau kepada masyarakat yang memiliki pepohonan yang rawan tumbang, untuk segera melapor ke DLH, DPUTR ataupun BPBD. 

Terpisah, Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi fan Geofisika (BMKG) Tarakan, William menyatakan, sudah mengeluarkan potensi peringatan dini di wilayah Kaltara hingga 29 Oktober mendatang. Cuaca hujan lebar yang disertai petir berpotensi terjadi di Malinau Selatan, Malinau Selatan Hulu, Peso, Peso Hilir, Sesayap, Sungai Boh serta Pulau Bunyu. 

Menurutnya, di wilayah Kaltara mengalami hujan lebat setiap hari dengan kecepatan 20 mm per jam. Adanya cuaca ekstrem disebabkan oleh kecepatan angin dan kelembapan udara. “Di Tarakan sudah biasa hujan lebat. Terlebih malam hari sama pagi hari. Sebenarnya angin kencang itu sebelum hujan,” tuturnya.

Tak hanya pohon tumbang yang menimpa rumah warga. Bahkan, lapak penjual batu akik di Kelurahan Karang Balik Kecamata Tarakan Barat ikut terdampak. Parahnya pohon yang berdiameter satu meter menimpa semua lapak penjual batu akik. 

Salah seorang penjual batu akik, Amir mengatakan, dengan kejadian tersebut sangat mengganggu aktivitas penjualan batu akik. Meski pemasukan batu akik masih sepi, namun bantuan dari Pemkot Tarakan sangat dibutuhkan untuk membuka lapak dagangan. 

“Biasa memang sebulan itu kadang tidak ada yang beli. Sekarang saja yang masih bertahan pedagang batu akik cuma empat orang,” keluhnya. Meski nantinya Pemkot Tarakan belum bisa merenovasi tempat semula, tapi berharap akan ada tempat penampungan penjualan batu akik sementara. 

Dikarenakan, saat ini lapak yang tertimpa tidak bisa digunakan untuk aktivitas berjualan. Sebelumnya, sekitar pukul 19.30 Wita Senin (26/10) pohon tersebut menimpa tembuat berjualan. Saat itu, ia bersama pedagang lain masih berjualan. Ketika mendengar bunyi pohon yang akan tumbang, pedagang langsung berlarian untuk menghindar.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Tapi pas roboh jualan batu akik teman saya sempat terlempar-lempar. Sementara kerugian materi masih bisa kita tangani,” ungkapnya.

Tak jauh dari lokasi, salah satu tower yang ada di samping Bank Mandiri ikut roboh akibat angin kencang. Bahkan tower yang roboh sempat menimpa mobil operasional Bank Mandiri. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Tarakan Tarmiji menjelaskan, awalnya tower ini dipergunakan untuk sinduk atau KTP elektronik pertama kali di setiap kecamatan. 

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Karhutla di Tarakan Jadi Kajian Pusat

Selasa, 30 April 2024 | 17:10 WIB

Setahun, Jumlah Penduduk Tarakan Bertambah 5.100

Minggu, 28 April 2024 | 13:15 WIB

Pertamina Buka Peluang Bangun SPBU Nelayan di KTT

Minggu, 28 April 2024 | 10:50 WIB

Tahun Ini, KTT Tak Dapat Alokasi PTSL

Minggu, 28 April 2024 | 09:40 WIB

Pelayanan Pelabuhan di Tarakan Disoroti

Sabtu, 27 April 2024 | 08:55 WIB
X