TANJUNG SELOR - Usulan penerima bantuan subsidi kepada pelaku usaha mikro di Kabupaten Bulungan sudah diteruskan ke pemerintah (pusat).
Sebanyak 2 ribu pelaku usaha yang diusulkan, sebagian sudah cair. Namun jumlah pastinya tidak diketahui secara detail, karena penyaluran dana tersebut langsung kepada pemilik rekening masing-masing pelaku usaha.
Sekretaris Disperindagkop Bulungan Asmuni membenarkan usulan tersebut. Ia mengatakan, bantuan tersebut diharapkan dapat membangun kembali usaha yang terdampak langsung akibat pandemi Covid-19.
"Yang kami usulkan kemarin 2 ribu pelaku usaha untuk seluruh kecamatan di Bulungan. Saat ini sebagiannya sudah ada yang cair,” kata Asmuni belum lama ini.
Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dicanangkan Kementerian Koperasi dan UKM. Sasaran penerimanya seperti pedagang kaki lima, pedagang asongan, serta sektor informal lainnya yang terdampak langsung pandemi Covid-19.
Syarat penerima BLT tersebut diperuntukan kepada pedagang dengan modal Rp 0 sampai Rp 50 juta. Untuk memastikan dari 2 ribu pedagang layak menerima BLT, Disperindagkop Bulungan telah melakukan data, survei, dan verifikasi terlebih dahulu sebelum mengusulkan ke pusat.
“Penerimanya sudah dipastikan pelaku usaha yang terdampak Covid-19 dan memiliki modal nol sampai Rp 50 juta. Sehingga tidak semua pelaku usaha terima. Contohnya pelaku usaha kios besar kita tidak karena jelas pemasukan dan kekuatan modalnya,” sebutnya.
Salah satu pelaku usaha biro perjalanan antar daerah, Rio mengakui belum mendapatkan informasi ada bantuan dari pemerintah untuk sektor informal yang berdampak Covid-19.
“Namun kalau diminta lengkapi persyaratan untuk mendapatkan kita sangat berterima kasih,” kata Rio, Kamis (29/10).
Ia mengatakan, pelaku usaha biro perjalanan sebelumnya memang sempat merasakan tercekik dari segi pendapatan karena minimnya penumpang disebabkan pembatasan bepergian atau melakukan perjalanan.
"Sejak awal pandemi memang kita merasakan betul dampaknya. Usaha travel (biro perjalanan) yang sebelumnya tujuan Samarinda bisa berangkat 2-4 unit. Karena pandemi syukur-syukur kalau ada 1 unit yang berangkat, itu pun penumpangnya terbatas,” kata Rio.
Pihaknya bersyukur, semenjak beberapa hari ini kondisi keuangannya sudah mulai membaik tidak seperti sebelumnya. Ditambah dengan adanya libur panjang hingga dua hari ke depan, dan ada peningkatan jumlah penumpang yang bepergian berlibur ke luar daerah.
"Dengan adanya masa libur beberapa hari ke depan armada tujuan beberapa rute sudah alami penambahan dari hanya dua unit dalam satu hari, beberapa hari ini sudah bisa mencapai 5-6 unit kendaraan yang diberangkatkan," ujarnya. (*/mts/mua)