Dermaga Pelabuhan Malundung Diperluas 480 Meter

- Senin, 2 November 2020 | 21:53 WIB
PERLUASAN DERMAGA: Akhir tahun 2021 perluasan dermaga Pelabuhan Malundung ditargetkan rampung.
PERLUASAN DERMAGA: Akhir tahun 2021 perluasan dermaga Pelabuhan Malundung ditargetkan rampung.

TARAKAN – Rencana pengerjaan perluasan dermaga Pelabuhan Malundung diseriusi Pelindo IV Tarakan. Diperkirakan, proyek tersebut ditargetkan rampung pada akhir tahun 2021 mendatang.

“Penambahan dermaga sekitar 200 meter ke arah timur. Sudah dalam proses uji dan pengecekan lapangan. Tahun depan sudah mulai pekerjaan fisik,” kata General Manager Pelindo IV Tarakan, Enriko Fermi. Saat ini, dermaga memiliki panjang 380 meter. Nantinya akan diperluas hingga 480 meter. Setelah dilakukan perluasan, jumlah kapal yang bersandar pun bertambah.

“Tinggal kita tantang lagi pengusahanya. Berapa cargo yang bisa didatangkan. Kami sudah siapkan dermaganya dan biayanya tidak sedikit. Ini merupakan proyek pusat, dengan anggaran di atas Rp 100 miliar,” jelasnya. 

Menurutnya, dengan perluasan dermaga ini bisa mengurangi antrean. Dermaga yang baru dikhususkan untuk peti kemas. Jadi, dermaga yang ada saat ini khusus untuk penumpang dan ekspor plywood. Di sisi lain dermaga, dikhususkan untuk kapal yang lebih kecil.

“Apabila rencana pemindahan ibu kota negara di Kaltim terealisasi nantinya, dengan penambahan dermaga ini bisa menjadi backup Pelabuhan di Kaltim,” tuturnya. Setelah penambahan dermaga selesai, pihaknya akan menambah lagi satu unit crane. Dalam pemasangan crane membutuhkan lokasi yang luas dan menunggu pengerjaan dermaga selesai. 

“Kita perkirakan, pengerjaan perluasan dermaga selesai di akhir tahun 2021. Jadi, konstruksinya di awal tahun. Saat ini survei kedalaman dan lokasi pemancangan sedang dilakukan. Sambil kita mengurusi Amdal dan lainnya,” ungkap Enriko. 

Sebenarnya, lanjut Enriko, dari trafik dan studi kelayakan Pelabuhan Malundung belum layak menambah crane. Pasalnya, trafik saat ini masih dibawah 50.000 TEUs per tahun dan hanya cukup dengan satu crane. Jika berbicara teori pengoperasian optimalisasi crane, satu unit container crane bisa mengangkut hingga 80.000 TEUs per tahun. 

Namun untuk percepatan, Pelindo mengalah dengan mendatangkan crane. Imbasnya, feedback period Pelindo akan lambat.  “Namanya berbisnis, ada dua pilihan. Kami yang membuka peluangnya, atau kami peluangnya itu ada. Sekarang, peluangnya masih di 50.000 TEUs kebawah. Bagaimana kami lakukan percepatan dengan menambah crane. Jadi, ada percepatan pertumbuhan dan arus peti kemas juga semakin meningkat,” urainya. 

Antrean bongkar muat peti kemas, lanjut Enriko, tidak panjang hingga berhari-hari. Hanya saja kapal penumpang yang datang bersamaan. Setelah kapal penumpang selesai, baru bongkar muat peti kemas dilanjutkan kembali. 

“Kapal penumpang sandar paling lama 6-8 jam. Tapi, tetap mempengaruhi kinerja peti kemas. Karena persiapan lainnya habis satu hari, jadi 12 jam dampaknya,” tuntasnya. (*/sas/uno)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Karhutla di Tarakan Jadi Kajian Pusat

Selasa, 30 April 2024 | 17:10 WIB

Setahun, Jumlah Penduduk Tarakan Bertambah 5.100

Minggu, 28 April 2024 | 13:15 WIB

Pertamina Buka Peluang Bangun SPBU Nelayan di KTT

Minggu, 28 April 2024 | 10:50 WIB

Tahun Ini, KTT Tak Dapat Alokasi PTSL

Minggu, 28 April 2024 | 09:40 WIB

Pelayanan Pelabuhan di Tarakan Disoroti

Sabtu, 27 April 2024 | 08:55 WIB
X