Harga Cabai Makin ”Pedas”

- Rabu, 11 November 2020 | 21:46 WIB
MAHAL: Harga cabai-cabaian merangkak naik dikarenakan ketersediaan yang berkurang.
MAHAL: Harga cabai-cabaian merangkak naik dikarenakan ketersediaan yang berkurang.

TARAKAN – Tim monitoring Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop dan UKM) Tarakan, memantau harga komoditas kebutuhan pokok. Untuk jenis komoditi cabai-cabaian, mengalami kenaikan harga. 

“Di cabai-cabaian ini semuanya naik. Seperti cabai rawit, cabai besar, cabai keriting, cabai hijau dan cabai merah besar mengalami kenaikan,” ujar Kepala Disdagkop dan UKM Tarakan, Untung Prayitno, Senin (9/11) lalu. 

Cabai rawit mengalami kenaikan signifikan mencapai 72 persen, dari Rp 70 ribu menjadi Rp 100 ribu per kilogram. Kenaikan harga cabai, menurut Untung, karena ada peningkatan permintaan. Termasuk stok cabai lokal tidak mencukupi, sehingga didatangkan dari luar. 

Itupun produksi cabai dari daerah produsen di luar daerah tidak mencukupi, karena mengalami gagal panen dipengaruhi hujan. “Pasokannya berkurang, secara otomatis antara suplai dan demand tidak seimbang. Mengakibatkan harga mahal,” ungkapnya.  

Pihaknya akan memantau hingga harga bisa turun sebelum Tahun Baru. Minimal bisa stabil, seperti harga sebelumnya Rp 70 ribu per kilogram. 

“Mudah-mudahan saja. Nanti kita lihat dan pantau dulu. Saya juga cari informasi, kalau memang harganya naik akan saya koordinasikan dengan Dinas Pertanian,” ujarnya. Sementara itu, harga daging ayam broiler atau ayam ras potong masih stabil Rp 30 ribu per kilogram. Informasi yang diperolehnya, Perum Bulog mendatangkan daging sapi dari Australia yang dijual dengan harga Rp 92 ribu per kilogram. Masih di bawah dari harga daging sapi lokal Rp 130 per kilogram. 

“Ini dari Bulog sudah mendatangkan daging sapi dari Ausralia ada sekitar 14 ton dengan harga Rp 92 ribu,” ucapnya. Jika pengusaha membelinya dan menjual kembali, menurut Untung, ada aturan harga yang ditentukan oleh Kementerian Perdagangan. Di mana tidak boleh melebihi harga eceran tertinggi (HET). HET daging sapi dari Australia ditetapkan Rp 105 ribu per kilogram. Kedatangan daging sapi dari Australia itu salah satu tujuannya, untuk mengantisipasi Natal dan Tahun Baru. (mrs/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB

Pekerjaan Rumah Gubernur Kaltim

Selasa, 16 April 2024 | 09:51 WIB

Usulkan Budi Daya Madu Kelulut dan Tata Boga

Selasa, 16 April 2024 | 09:02 WIB

Di Balikpapan, Kunjungan ke Mal Naik 23 Persen

Senin, 15 April 2024 | 17:45 WIB

Libur Lebaran, Okupansi Hotel di Kaltim Meningkat

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB

Supaya Aman, Membeli Properti pun Ada Caranya

Senin, 15 April 2024 | 10:30 WIB
X