Sabu Dititipkan di Tambak

- Minggu, 15 November 2020 | 21:18 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

TARAKAN - Modus operandi peredaran narkotika jenis sabu-sabu, mulai merambah ke bidang perikanan, dengan menyusupkan sabu-sabu ke wilayah tambak, sebelum barang haram tersebut diteruskan ke beberapa daerah.

Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltara Brigjen Pol Henry Parlinggoman Simanjuntak melalui Kepala Bidang Pemberantasan AKBP Deden Andriana mengatakan, modus peredaran sabu tersebut berasal dari Malaysia. Dikatakannya, sabu dari Negeri Jiran dibawa ke Kabupaten Nunukan. Dari Nunukan, sabu akan disebar ke wilayah pertambakan di beberapa daerah di Kaltara.

"Karena di darat ini sudah banyak yang tertangkap, akhirnya modusnya lari ke tambak semua. Rata-rata banyak yang main di perairan semua," jelasnya, Sabtu (14/11).

Dalam proses penyimpanan sabu ditambak, oknum pengedar terlebih dahulu mencari pembeli. Sampai akhirnya sabu diantar ke beberapa wilayah. Termasuk Kota Tarakan dan Kabupaten Bulungan. Ia mencontohkan, pada kasus lima pelaku yang diamankan 2 November lalu, sabu yang diantar hanya disimpan satu hari di tambak. Selanjutnya kurir akan mengambil kembali sabu untuk diantar ke pembeli.

"Tapi kurir sudah tahu duluan, sudah terjadi penangkapan. Akhirnya kurir tidak sempat tertangkap dan masuk DPO (Daftar Pencarian Orang)," katanya.

Lebih lanjut, kata Deden, modus seperti ini baru kali pertama diciduk di wilayah pertambakan. Hampir semua wilayah pertambakan di Kaltara, dicurigai telah menjadi tempat menyimpan sabu. "Biasa juga sesuai pesanan. Mau ambil berapa kilo, nanti ambil di tambak," ungkapnya.

Di sisi lain, Kepala Bea Cukai Tarakan Minhajuddin Napsah mengaku, pihaknya bersama BNNP Kaltara sudah berhasil mengungkap perkara narkotika sebanyak 13 kilogram (Kg). Menurutnya, jalur tikus peredaran narkotika di Kaltara hampir ribuan. Hal ini yang menjadi kendala pihaknya untuk mengejar para pelaku narkotika.

“Jadi peran masyarakat hingga pejabat atas sangat penting untuk mencegah peredaran narkotika. Sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6/2018 (tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika)," urainya.

Namun pihaknya tetap akan memperkuat pencegahan peredaran narkotika melalui dukungan personel, anggaran, serta sarana. Meski hanya memiliki satu armada untuk patroli, pihaknya juga menyediakan armada pengawasan tambahan.

"Yang terpenting semua sumber daya kita kerahkan. Kebetulan pengungkapan terakhir kita dibantu patroli dari Pantoloan BC 30006 dan sekarang lagi giat Jaring Wallacea Sea. Sehingga kita mobilisasi dengan cepat," bebernya.

Selain itu, peran orangtua dan keluarga untuk mengawasi anak-anaknya, sangat penting dalam mencegah konsumsi narkotika. Sehingga jika permintaan narkotika tidak ada, maka suplainya juga akan terhenti. (*/sas/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X