TANJUNG SELOR – Jembatan penghubung yang biasa dilintasi oleh warga Satuan Pemukiman (SP) 8 menuju SP 9 Desa Tanjung Buka, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, roboh dan hanyut terbawa arus sungai, Senin (16/11) malam.
Jembatan yang putus baru diketahui warga pada Selasa (17/11) pagi. Diduga hanyutnya jembatan akibat terbawa arus air pasang. Akibatnya, aktivitas lalu lalang kendaraan terhenti sementara.
Dikonfirmasi perihal ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Dan Kawasan Pemukiman (PUPR Perkim) Kabupaten Bulungan Adriani, melalui Kabid Bina Marga Fahrudin mengakui sudah mendapatkan informasi hanyutnya jembatan tersebut.
Hanya saja instansinya belum bisa berbuat banyak. “Karena memang, informasi robohnya jembatan tersebut bisa dikatakan di luar prakiraan, serta belum masuk dalam anggaran perbaikan. Jika DPU ditunjuk sebagai pelaksana pengerjaan dan ada anggaran prinsipnya bersedia,” kata Fahrudin, Selasa (17/11).
“Kami juga baru mendapatkan informasi tersebut. Kalau ditanya pengerjaannya seperti apa kami belum tahu secara pastinya. Karena sebagai pelaksana, kami mengerjakan jika ada kucuran anggaran dari pemerintah daerah. Mengingat akhir tahun, kami belum bisa berkomentar terlalu jauh terkait pengerjaan jembatan yang roboh itu,” tambahnya.
Ia juga tidak mengetahui persis usia jembatan yang roboh tersebut. Sebab yang mengerjakan jembatan, tuturnya, bukan Dinas PUPR Bulungan.
Fahrudin mengarahkan, agar solusi penanganan jembatan kepada Bupati Bulungan. “Karena mungkin ada kebijakan yang diambil dalam menyikapi bencana yang sifatnya mendadak. Tapi kondisi pemerintah daerah saat ini terkendala anggaran. Mengapa kepala daerah? Mungkin ada upaya atau kebijakan yang diambil. Kalau memang jembatan menjadi objek vital lintasan warga SP 8 dan 9,” sebutnya. (*/mts/mua)