TANJUNG SELOR – Di Kalimantan Utara (Kaltara), sejak mewabahnya Covid-19 membuat industri pariwisata seperti usaha hotel dan restoran terimbas. Antara lain turunnya okupansi dan pemesanan, hingga dirumahkannya karyawan. Bahkan beberapa usaha gulung tikar.
Menghadapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltara Ahmad Haerani mengimbau pelaku usaha hotel dan restoran terus melakukan inovasi dan kreasi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Sejak bulan April lalu dampak wabah ini sangat dirasakan pelaku usaha. Namun sejak tiga bulan terakhir geliatnya mulai tumbuh lagi, seiring kebijakan new normal,” kata Ahmad Haerani, Kamis (19/11) lalu.
Komite Eksekutif Hotel Pangeran Khar, Poltak Hasugian, mengakui semenjak tiga bulan terakhir jumlah pengunjung hotel sudah lebih baik. Tidak hanya okupansi kamar. Ruang-ruang pertemuan yang disediakan pengelola hotel juga mulai kembali dikomersilkan.
“Lumayan. Apalagi dengan tahapan dan proses pilkada ikut berpengaruh positif terhadap industri perhotelan,” tuturnya. (*/mts/mua)