TANJUNG SELOR - Tinggal 18 hari lagi, pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kaltara berlangsung.
Dalam menciptakan pilkada yang aman, berintegritas, jujur, bebas pelanggaran Bawaslu Kaltara menggandeng tokoh masyarakat, agama, adat. Bawaslu mengumpulkan tokoh-tokoh tersebut di salah satu hotel di Tanjung Selor, Jumat (20/11).
"Melihat Provinsi Kaltara yang beragam suku, agama, ras, dan golongan, miniaturnya harus kita jaga dan rawat. Jangan sampai politik identitas dijadikan alat dalam sebuah kontestasi politik," papar Ketua Bawaslu Kaltara Suryani di hadapan para tokoh.
Tokoh sebutnya, mesti menjadi pilar pemersatu dan perdamaian. Sebab pandangan para tokoh dapat didengar dan dipatuhi masyarakatnya.
"Selain itu, proses kampanye yang memanfaatkan politik identitas menjadi strategi menjaring aspirasi masyarakat sangat bertentangan dan menjadi yang tidak baik dalam proses pilkada," sebutnya.
Di kesempatan ini, Suryani juga mengajak masyarakat menyalurkan hak pilihnya pada 9 Desember dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Hindari money politik dan jangan mudah menjual hak suara. Jangan mau dibeli suaranya," ujarnya. (*/mts/mua)