TARAKAN – Latihan secara acak kepada prajurit dilakukan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) XIII Tarakan. Latihan tersebut untuk mengukur kemampuan individu prajurit.
Komandan Yonmarhanlan XIII Tarakan Letkol Marinir Parison Renaldo Siregar mengatakan, penerapan latihan secara acak kepada prajurit, selain di darat juga dilaksanakan di laut.
“Di darat kita melaksanakan operasi GMUK (Gerakan Maju Untuk Kontak) atau operasi yang mendekat dan mencari musuh. Selain itu operasi pertahanan pantai,” katanya, Jumat (20/11).
Operasi pertahanan pantai tujuannya mempertahankan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal). Selain itu, juga sering melakukan operasi penyeberangan sungai.
“Kita tahu sendiri di sini banyak sekali sungai. Jadi menyeberangi sungai kita ada tekhnik dan taktik tertentu,” sebutnya.
Kata Parison, prajurit yang melakukan latihan di laut dengan cara berenang minimal sejauh 1 kilometer. Latihan tersebut dilakukan tiga bulan sekali atau tiap triwulan.
"Terakhir tiga bulan lalu kita latihan renang laut. Latihan renang itu sejauh 2 kilometer kalau bolak-balik ke titik star,” jelasnya.
Adapun pemenuhan alutsista di Yonmarhanlan XIII Tarakan belum tercukupi. Namun telah memiliki sea rider, perahu karet, senjata perorangan, senjata kelompok, dan sniper.
“Namun apa yang sudah kami terima (alutsista), sangat berguna bagi kami. Sekaligus dapat menunjang tugas-tugas. Masih ada alutsista yang tidak bisa kami sebutkan dan itu khusus di pada operasi tertentu,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kondisi perairan dan darat di wilayah Tarakan masih kondusif. Ditambah lagi jalinan gotong royong bersama warga sekitar di Mako Yonmarhanlan XIII Tarakan di Jalan Binalatung, Kelurahan Pantai Amal, Kecamatan Tarakan Timur.
“Jadi tercipta suasana dinamis antara masyarakat dengan kita dan sinergitas antara TNI dan Polri,” imbuhnya. (*/sas/mua)