TARAKAN – Petugas gabungan Pemkot Tarakan terdiri atas Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Dinas Pariwisata melakukan penertiban terhadap juru parkir (jukir) liar serta warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19, Selasa (24/11).
Sebanyak 10 orang jukir liar dan 5 orang pelanggar protokol kesehatan dibawa ke kantor Satpol PP untuk dilakukan pembinaan dan didata. Dari pantauan media ini, awalnya petugas menyusuri Jalan Yos Sudarso mencari jukir yang tidak memiliki izin. Sempat terjadi kejar-kejaran dan ketegangan saat jukir liar hendak dibawa ke kantor Satpol PP. Adapun pelanggar protokol kesehatan didapati sedang bersantai di warung kopi dan tidak mengenakan masker. Tepatnya di Jalan Yos Sudarso dan di Jalan Niaga
Kepala Satpol PP dan PMK Tarakan Hanip Matiksan melalui Kepala Seksi Operasional Marzuki mengatakan ada 5 orang yang terjaring dalam pelanggaran tidak menggunakan dan membawa masker.
“Kita tahan KTP-nya. Selanjutnya besok (hari ini, Red) akan kita panggil,” tegasnya. Jukir liar sebanyak 10 orang akan dibina oleh Satpol PP dan Dinas Perhubungan Tarakan. Bagi pelanggar protokol kesehatan diberikan sanksi berupa membersihkan sampah di sekitar kantor Satpol PP. “Mereka tidak di tipiring (tindak pidana ringan). Itu ada prosedurnya. Mungkin nanti ada 2 jukir yang kita berikan teguran tertulis,” sebutnya.
Seiring makin banyaknya pasien positif Covid-19, menurutnya tidak menutup kemungkinan diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Tapi mudah-mudahan tidak (diberlakukan PSBB). Karena, jika PSBB berlaku banyak sendi perekonomian bisa lumpuh. Terutama bagi pedagang,” pungkasnya. (*/sas/mua)
