TANJUNG SELOR – Pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara, sudah menjalankan tahapan debat publik dua kali. Saat ini, KPU Kaltara mempersiapkan untuk debat terakhir, yang dijadwalkan akhir November ini.
Untuk debat ketiga ini, jadwal dimajukan dari yang sudah direncanakan sebelumnya yakni pada awal Desember. Mengambil jadwal di akhir November sudah melalui pertimbangan yang telah dirapatkan KPU Kaltara.
“Pelaksanaan debat publik ketiga, dijadwalkan awal Desember. Tapi dimajukan, karena ada kendala pada media partner. Kita ingin siaran langsung, tapi tidak dapat slot waktu di Desember itu,” terang Ketua KPU Kaltara Suryanata Al Islami, Kamis (26/11).
Untuk persiapan debat, KPU lakukan koordinasi antar divisi. Termasuk pertemuan dengan tim perumus. Pada debat ketiga ini, tim perumus berbeda dari sebelumnya. “Kita sedang mengkonsolidasikan, terkait media partner yang akan digunakan. Termasuk tempat pelaksanaan. Hasil koordinasi kita, rencananya di Tanjung Selor. Untuk lokasinya, ada beberapa tempat yang direncanakan, salah satunya Gedung Wanita,” sebut dia.
Dengan harapan, lokasi yang dijadikan debat publik ini representatif. KPU Kaltara pun sudah lakukan pertemuan dengan tim dari paslon, mengenai evaluasi debat pertama dan kedua.
“Evaluasi akan kita sampaikan kepada tim perumus. Ini bentuk transparansi KPU kepada peserta Pilkada,” ujarnya. Untuk moderator, hingga saat ini belum diputuskan. “Kami akan koordinasi ke tim paslon untuk mendapatkan masukan. Artinya, bisa dua atau satu moderator,” tuturnya.
Sementara itu, untuk kebutuhan logistik yang digunakan KPU Tarakan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltara segera terpenuhi.
LOGISTIK PILKADA di TARAKAN SEGERA TERPENUHI
Logistik pilkada berupa formulir tiba di Tarakan pada Rabu malam (25/11). Demikian disampaikan Komisioner KPU Tarakan Divisi Teknis Penyelenggaraan M Taufik Akbar. Logistik yang sudah ada sebelumnya, berupa kertas suara, kotak suara dan tinta. Termasuk untuk Alat Pelindung Diri (APD) pun sudah diterima.
“Kalau APD, Alhamdulillah baju hazmat sudah ada, peralatan cuci tangan, sabun, hand sanitizer, disinfektan, sarung tangan, fecial pelindung wajah dan masker. Tinggal pendistribusian,” sebutnya, kemarin (26/11).
Untuk kertas suara, menurut Taufik, sudah dilakukan pelipatan. Demikian juga tinta yang sudah disusun. Selanjutnya, dijadwalkan perakitan kotak suara. Dengan harapan perakitan bisa dikerjakan sehari. Adanya surat suara yang rusak, diakui Taufik belum menerima laporan. Proses pendistribusian logistik dilakukan sehari sebelum pemungutan suara. (fai/mrs/uno)
