TANJUNG SELOR – Respon masyarakat Kabupaten Bulungan untuk mengurus Kartu Indonesia Sehat (KIS) ke Dinas Sosial jumlahnya meningkat pada bulan Oktober, sebanyak 300 orang. Setiap harinya rerata melayani 10 orang.
Kepala Dinas Sosial Bulungan Zainal mengatakan, program pemerintah untuk membantu masyarakat dengan kategori kelas ekonomi menengah ke bawah mendapat respon yang cukup baik. Namun jumlah tersebut dianggap normal. Tidak ada perubahan yang signifikan di tengah pandemi Covid-19, karena pada bulan sebelumnya jumlah warga yang mengurus KIS tidak jauh berbeda dengan jumlah yang dicapai pada bulan Oktober.
”Satu hari sekitar 10 orang yang mengurus, KIS tersebut merupakan program dari pemerintah dan hanya fasilitasi kelas III (tiga), sudah termasuk pasien yang rawat inap, jika yang bersangkutan memilih kelas I (satu) atau kelas II (dua) maka biaya tambahan ditanggung sendiri,” ungkap Zainal, Jumat (27/11).
Ia melanjutkan, indikator untuk mendapatkan KIS tersebut adalah pasien yang menjalankan rawat inap dan harus sertakan bukti surat keterangan dari Rumah Sakit. Surat tersebut akan menjadi rujukan Dinas Sosial kepada BPJS Kesehatan, untuk kemudian biaya pengobatan dan lain-lain akan ditanggung sepenuhnya melalui KIS.
Masa berlaku KIS kata Zainal, selama menjalani perawatan di rumah sakit yang bersangkutan sepenuhnya dibiayai pemerintah.
“Untuk masa berlakunya mungkin bisa berkoordinasi dengan BPJS kesehatan. Karena kami sifatnya hanya mengeluarkan rekomendasi saja untuk kemudian meringankan atau membantu biaya pengobatan dengan disertakan bukti yang ada, seperti foto copy Kartu keluarga, KTP, surat rujukan dari rumah sakit maupun surat keterangan dari RT setempat,” katanya.
Ia menambahkan, dari 300 orang yang mengurus KIS dalam satu bulan tidak berlaku simultan atau tidak menentu. Karena rata-rata yang dilayani adalah masyarakat baru mengurus. Pertimbangan lainnya, Bulungan telah mencapai Universal Health Coverage (UHC) di mana pemerintah dan pemerintah daerah menanggung jaminan kesehatan terhadap warga paling kurang 95 persen dari jumlah penduduk.
"Bulungan Kan sudah UHC jadi sebagian besar memang sudah punya yang termasuk dalam program JKN-KIS,” ujarnya. (*/mts/mua)
