TANJUNG SELOR - Warga Desa Tengkapak, Kecamatan Tanjung Selor mengeluhkan akses jalan utama dari dan menuju desanya kian hari kian memprihatinkan. Badan jalan hampir terkikis habis akibat abrasi air sungai.
Yuni, warga Desa Tengkapak membenarkan kondisi abrasi sudah hampir menghabiskan badan jalan. Untungnya, warga secara swadaya dibantu perusahaan membuat jalur alternatif di samping badan jalan yang sudah longsor.
“Kondisi longsornya tambah parah. Sudah ada jalan dibuat di sampingnya, timbunan tanah dan batu-batuan supaya roda dua dan roda empat bisa lewat,” kata Yuni Serli, Rabu (2/12).
Walau tersedia jalan alternatif darurat, pengendara yang melintas masih merasa was-was. “Kalau hujan, bahaya. Soalnya licin,” sebutnya.
Panjang jalan alternatif darurat yang dibuat warga dan perusahaan secara gotong royong kurang lebih 30 meter. “Bersyukur ada sedikit jalan alternatif. Kita harus kuat dan hati-hati juga. Soalnya takut longsor juga. Kalau lewat di situ mesti pelan-pelan,” sebutnya.
Warga yang biasa melintas terpaksa tetap melalui ruas jalan tersebut. Karena jaraknya yang relatif singkat untuk mengakses Tanjung Selor. “Ada alternatif lain, lewat jalan perusahaan. Tetapi jalannya tanah juga. Dan tembusnya di kilometer 4, jaraknya lumayan jauh kalau memang harus lewat sana kalau mau ke Tanjung Selor,” sebutnya.
Yuni berharap Pemkab Bulungan segera melakukan perbaikan akses utama masyarakat Tengkapak. Sebab ruas jalan tersebut adalah akses utama masyarakat terhubung ke pusat-pusat pemerintahan, ekonomi, pendidikan. (*/mua/uno)