Suara Ledakan Kagetkan Warga

- Kamis, 3 Desember 2020 | 22:05 WIB
DEMOLISI MORTIR: Tim Depo-60 satu jam sebelum melakukan demolisi sejauh 500 meter dari ujung kantor Lanud Anang Busra Tarakan, Rabu (2/12).
DEMOLISI MORTIR: Tim Depo-60 satu jam sebelum melakukan demolisi sejauh 500 meter dari ujung kantor Lanud Anang Busra Tarakan, Rabu (2/12).

SEKITAR pukul 09.45 Wita, Rabu (2/12) kemarin, warga sekitar Bandara Juwata Tarakan dikagetkan suara ledakan. Ledakan dirasakan hingga sejauh 1 kilometer (km).

Salah seorang warga Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Karang Anyar, Galih Pradana mengatakan sempat mendengar ledakan keras tersebut dari arah bandara. Getaran ledakan dirasakan dan membuat rumahnya bergetar.

"Ngeri juga tadi getarannya. Kirain ada gempa. Pas saya tanya sama teman di bandara, ternyata ada pemusnahan bom," singkatnya.

Komandan Lanud Anang Busra Tarakan, Kolonel Pnb Somad mengatakan terpaksa mendatangkan tim Depo-60 Lanud Iswahjudi, Madiun. Enam orang personel yang diturunkan merupakan ahli menjinakkan bom.

"Karena kami tidak punya ilmu tentang itu. Untuk tim Depo-60 ahli dalam menjinakkan bom dan roket," tuturnya.

Sepuluh unit bom jenis ranjau darat tersebut, sebelumnya ditemukan masyarakat pada tahun 2015 lalu. Sebanyak 10 unit bom ranjau diledakkan sekaligus.

"Sebenarnya ada 1 juga fuse proyektil atau ujungnya roket juga diledakkan," ujarnya.

Sebelumnya, bom tersebut akan dikirim ke Mako Satuan Brimob Polda Kaltara. Namun karena ada sesuatu dan lain hal, pihaknya yang langsung mengambil alih peledakan dengan radius 500 meter dari Mako Lanud Anang Busra Tarakan.

"Konsekuensinya saat dibuka, langsung harus dieksekusi. Ledakan tadi radius 1 kilometer," imbuhnya.

Panglima Komando Operasi TNI AU II, Marsekal Muda TNI Minggit Tribowo menyebutkan, pada Perang Dunia II Tarakan dijadikan sebagai mandala perang. Sehingga sampai saat ini masih ditemukan ratusan mortir.

Menurutnya, demolisi atau penandasan bom dari Tim Depo-60 sudah mendapat sertifikasi dan ahli dalam menjinakkan bom. Ia juga mengimbau masyarakat sekitar Lanud jika menemukan bom atau mortir agar menghubungi penjinak bom Sat Brimob maupun TNI AU.

"Supaya aman. Karena barang ini harus ada perlakuan khusus. Tak hanya di Tarakan, di Balikpapan, Banjarmasin banyak ditemukan mortir. Sebelumnya kita juga laksanakan demolisi di Balikpapan," singkatnya. (*/sas/mua)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X