TANJUNG SELOR – Persediaan gula di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Tanjung Selor kosong sejak dua hari lalu.
Manajemen Bulog tengah menunggu persediaan baru dari Semarang, Jawa Tengah. Proses pengiriman diperkirakan memakan waktu satu pekan ke depan.
“Stok gula masih kosong. Rencananya datang dari Semarang sebanyak 250 ton," kata Kepala Gudang Bulog Bulungan, Suarsono, Kamis (3/12).
Sebanyak 250 ton gula diperkirakan bisa bertahan sampai akhir tahun 2020 ini. Gula menjadi buruan masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru.
Permintaan pasar yang tinggi tidak mempengaruhi harga jual gula.
“Harganya tetap standar, Rp 12 ribu satu kilo (kg). Sebelumnya gula datang sekitar 100 ton dan habis sekitar beberapa bulan karena memang permintaan pasar lumayan tinggi,” sebutnya.
Adapun stok beras, diklaim jumlah persediaannya masih cukup. Persediaan yang ada sebanyak 600 ton. Memasuki awal tahun 2021 pun diprediksi cukup.
Adapun persediaan minyak goreng masih ada 14 ribu liter, tepung terigu kurang lebih 2 ton. Masing-masing diprediksi ikut bertahan sampai awal tahun 2021.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop Bulungan, Murtina mengatakan ketersediaan kebutuhan sembako di pasar sejauh ini masih stabil dan aman. Itu berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh instansinya.
Ia mengklaim instansinya intensif melakukan operasi pasar murah untuk menstabilkan harga pasar juga memastikan ketersediaan sembako di pasaran.
“Pasar murah juga membantu masyarakat. Titik operasi pasar murah digelar di tempat berbeda-beda seperti di Tanjung Palas Tengah, Sekatak, Tanjung Palas, Tanjung Selor, Jelarai, dan Tengkapak,” tutup Murtina. (*/mts/mua)
