MEMASUKI masa tenang pilkada, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kalimantan Utara (Kaltara) mengklaim memaksimalkan pengawasan aktif dan pasif. Dan menjelang hari pemungutan suara, Bawaslu akan lebih memaksimalkan pengawasan aktif.
Ketua Bawaslu Kaltara Suryani menjelaskan, model pengawasan aktif antara lain memastikan semua alat peraga kampanye (APK) pasangan calon tidak lagi terpampang. Baik di pinggir jalan maupun di rumah-rumah warga.
Ia menegaskan, Bawaslu Kaltara maupun Bawaslu Kabupaten/Kota, Panwascam, dan Pengawas sudah bekerjasama dengan stakeholder terkait bersinergi menurunkan APK.
“Pengawasan aktif juga mencakup penertiban bahan kampanye. Mengawasi di lapangan untuk memastikan sudah tidak ada kegiatan kampanye. Patroli keliling merupakan salah satu upaya pencegahan ajakan memilih,” kata perempuan berkacamata itu, Minggu (6/12).
Di masa tenang ini, dipastikan tidak boleh adanya kampanye baik berupa ajakan memilih dan jenis kegiatan lainnya yang mengarah kepada kampanye. Bawaslu mengharapkan peran aktif masyarakat berpartisipasi dan berani melaporkan kepada Bawaslu jika menemukan pelanggaran di masa tenang.
“Sesuai tagline-nya Bawaslu yaitu Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu. Bawaslu juga akan lebih maksimalkan pengawasan netralitas ASN, penggunaan fasilitas negara, politik uang, politik identitas, ujaran kebencian, hoaks dan tentunya semua kegiatan yang dilarang dalam pemilihan,” ujarnya.
Untuk diketahui, masa kampanye sudah berakhir pada 5 Desember kemarin. “Untuk itulah semua aktivitas kampanye harus dihentikan. Kami juga meminta pasangan calon, tim pendukung maupun simpatisan menahan diri sampai hari pencoblosan 9 Desember nanti,” tegasnya. (*/mts/mua/uno)
