Kewalahan Akibat Kekurangan Relawan

- Senin, 14 Desember 2020 | 17:18 WIB
PENANGANAN COVID-19: Relawan PMI Tarakan ikut membantu proses pemakaman pasien meninggal dunia karena Covid-19 di Kelurahan Juata Laut, belum lama ini.
PENANGANAN COVID-19: Relawan PMI Tarakan ikut membantu proses pemakaman pasien meninggal dunia karena Covid-19 di Kelurahan Juata Laut, belum lama ini.

TARAKAN – Palang Merah Indonesia (PMI) Tarakan turut melakukan upaya percepatan penanganan Covid-19. Namun, yang menjadi kendala jumlah sumber daya manusia (SDM) kurang.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris PMI Tarakan, Amrin, jumlah SDM yang terlibat saat ini semakin berkurang. Sebelumnya, relawan yang ada merupakan pegawai perkantoran yang sedang melakukan pekerjaan dari rumah. Namun, karena kegiatan perkantoran sudah dibuka kembali, akhirnya para relawan bekerja dan PMI kekurangan.

“Begitu diaktifkan kembali semua tempat pekerjaan, kita jadi kewalahan. Kita dalam satu bulan ini, relawan yang bertugas hampir itu-itu saja,” katanya, Sabtu (12/12) lalu.

Di awal pandemi Covid-19, PMI Tarakan menerima banyak bantuan cairan disinfektan dan relawan. Namun, karena kegiatan perkantoran sudah dimulai, relawan mulai berkurang. Sedangkan cairan disinfektan masih mencukupi dengan didukung peralatannya.

“Dengan kasus Covid-19 saat ini, PMI sebenarnya sangat kewalahan. Tidak hanya PMI, sebenarnya Dinkes pun kewalahan, terutama dari segi penyemprotan,” ungkapnya.

Selain penyemprotan disinfektan, tugas tambahan PMI ikut serta melakukan pemakaman jenazah yang sudah dilakukan sebanyak tiga kali. Untuk pemakaman, PMI Tarakan membagi tugas secara bergilir dan bergantian.

“Kita buka layanan telepon kepada masyarakat yang mau diberikan pelayanan disinfektan. Saat ini kita memang masih fokus di daerah yang terkonfirmasi positif. Sebelumnya hampir semua RT dan Lurah didatangi, tapi karena keterbatasan personel dan tugas tambahan cukup kesulitan,” keluhnya.

Hal yang sama diucapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tarakan, Witoyo. Pihaknya mengaku kekurangan personel untuk melakukan tracing pasien terkonfirmasi Covid-19 dan penyemprotan disinfektan. Sebelumnya, dibantu mahasiswa dari Universitas Borneo Tarakan dan Akper Kaltara.

Namun, berjalannya waktu jumlah mahasiswa yang membantu semakin berkurang. “Penyemprotan tim dari Dinkes dan PMI. Tapi, sesuai prosedur yang positif nanti disemprot apakah di kantor dan di rumahnya. Tapi ada juga yang diluar indikasi minta disemprot, nah ini yang kita kekurangan personel,” bebernya.

Bahkan salah satu pegawai Dinkes Tarakan, ada yang terkonfirmasi positif Covid-19. Namun, tidak mengganggu kegiatan tracing dan penyemprotan disinfektan. Ia mengharapkan ada masyarakat yang bisa ikut menjadi relawan, membantu pencegahan Covid-19 di Tarakan.

“Apalagi jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 ini naik signifikan. Kalau ada yang mau menjadi relawan, nanti akan dilatih dan diarahkan. Bisa menjadi petugas penyemprotan disinfektan, tracing atau administrasi,” harapnya. (*/sas/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X