PROKAL.CO,
TARAKAN – Palang Merah Indonesia (PMI) Tarakan turut melakukan upaya percepatan penanganan Covid-19. Namun, yang menjadi kendala jumlah sumber daya manusia (SDM) kurang.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris PMI Tarakan, Amrin, jumlah SDM yang terlibat saat ini semakin berkurang. Sebelumnya, relawan yang ada merupakan pegawai perkantoran yang sedang melakukan pekerjaan dari rumah. Namun, karena kegiatan perkantoran sudah dibuka kembali, akhirnya para relawan bekerja dan PMI kekurangan.
“Begitu diaktifkan kembali semua tempat pekerjaan, kita jadi kewalahan. Kita dalam satu bulan ini, relawan yang bertugas hampir itu-itu saja,” katanya, Sabtu (12/12) lalu.
Di awal pandemi Covid-19, PMI Tarakan menerima banyak bantuan cairan disinfektan dan relawan. Namun, karena kegiatan perkantoran sudah dimulai, relawan mulai berkurang. Sedangkan cairan disinfektan masih mencukupi dengan didukung peralatannya.
“Dengan kasus Covid-19 saat ini, PMI sebenarnya sangat kewalahan. Tidak hanya PMI, sebenarnya Dinkes pun kewalahan, terutama dari segi penyemprotan,” ungkapnya.
Selain penyemprotan disinfektan, tugas tambahan PMI ikut serta melakukan pemakaman jenazah yang sudah dilakukan sebanyak tiga kali. Untuk pemakaman, PMI Tarakan membagi tugas secara bergilir dan bergantian.