TANJUNG SELOR – Tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Bulungan turun lebih kurang 8 persen. Walau demikian, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bulungan merasa puas pencapaian tersebut.
KPU mengakui, sosialisasi yang belum merata menjadi penyebab turunnya partisipasi. Selain itu, banyak masyarakat diduga masih khawatir pandemi Covid-19 dan belum memahami proses pemungutan suara di tengah pandemi ini.
“Ada juga isu liar beredar di tengah masyarakat, mengatakan kalau datang ke TPS nanti di rapid tes, akhirnya kan orang takut. Padahal tidak ada seperti itu. Jadi pemahaman masyarakatnya yang kurang serta tahapan sosialisasi yang belum merata,” ungkap Ketua KPU Bulungan Lili Suryani.
Partisipasi pemilih pada pemilu serentak 2019 mencapai 82 persen. Adapun pada pilkada Bulungan hanya sekitar 74 persen dari target KPU 77 persen.
“Agak berbeda kemudian tahun lalu angkanya 82 persen karena belum ada wabah Covid-19. Memang target pusat itu di angka 77 persen. Kita mencapai angka 74 persen, artinya sekitar 3 persen lagi partisipasi pemilih untuk mencapai target yang ditentukan oleh KPU RI,” ujarnya.
“Tetapi pada prinsipnya penyelenggara sudah bekerja totalitas, kerja tuntas dan kerja integritas. Kembali lagi kepada masyarakat sendiri,” tambahnya. (*/mts/mua/uno)