TARAKAN – Kasus konfirmasi Covid-19 Tarakan yang terjadi peningkatan, tidak membuat Wali Kota Tarakan Khairul untuk kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Berdasarkan laporan Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan pada Rabu (16/12), terjadi penambahan 96 kasus. Bahkan, menjadi yang terbanyak selama ini. Sehingga jumlah kumulatif mencapai 1.407 orang.
Namun, dilaporkan sebanyak 29 orang sembuh dari Covid-19. Jumlah pasien sembuh mencapai 789 orang, namun masih ada 632 orang dirawat.
Kondisi itu tidak membuat Khairul luluh. Mantan Sekretaris Daerah Tarakan ini hanya memberlakukan penerapan protokol kesehatan (Prokes). Kesadaran masyarakat menjadi yang terpenting dalam penerapannya.
“Kita penerapan protokol kesehatan saja. Memang disiplin dari masing-masing masyarakat yang harus kita lakukan, jadi harus mereka menyadari untuk melakukan pencegahan,” ujar Khairul, Rabu (16/12).
Menurut Khairul, saat ini sudah adaptasi kebiasaan baru. Pemerintah Kota Tarakan hanya melakukan pengawasan agar masyarakat menerapkan prokes.
“Itu saja yang bisa. Selama itu bisa dilakukan saya kira bisa menurunkan kasus Covid-19. Tapi kalau tidak, memang akan terus naik. Kita tak bisa juga mengontrol sampai di rumah-rumah orang setiap saat. Jadi memang harus ada kesadaran diri, disiplin,” ungkapnya.
Apabila diterapkan lagi PSBB, melakukan lockdown, Khairul memperkirakan ekonomi tidak akan berjalan. Disinggung kemungkinan menambah rumah sakit rujukan, kewenangan mengeluarkan izin ada di Pemerintah Provinsi Kaltara. Ia mencontohkan, Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Ilyas Tarakan, akan tetapi sepengetahuannya, izinnya belum keluar. (mrs/uno)
