Stok BBM Mencukupi selama 15 Hari

- Senin, 21 Desember 2020 | 13:05 WIB
STOK BBM: Ketersediaan BBM di Pertamina Depo Tarakan dipastikan aman hingga 15 hari ke depan.
STOK BBM: Ketersediaan BBM di Pertamina Depo Tarakan dipastikan aman hingga 15 hari ke depan.

TARAKAN – Ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), dipastikan Pertamina Depo Tarakan aman selama 15 hari kedepan. Meskipun pada April lalu, penjualan BBM sempat mengalami penurunan. 

Rata rata coverage days atau persediaan BBM akan cukup selama 15 hari kedepan. Persediaan BBM tahun lalu dan tahun ini, hampir sama. Hanya saja ada permintaan yang berbeda. Dibandingkan tahun lalu, masih ada lebih sedikit dibandingkan tahun ini. “Khusus Pertalite rata rata penyalurannya di akhir tahun 74 kilo liter (KL) per hari atau 22 persen lebih rendah dibanding tahun lalu,” terang Sales Branch Manager Rayon V Kaltimut, Pertamina Depot Tarakan, Muhammad Abdillah Rorke.

Namun, Pertamina tetap mengantisipasi terjadinya lonjakan pembelian BBM saat Nataru. Secara estimasi, Abdillah memprediksi ada kelonjakan di tiga bulan terakhir ini yang berkisar 7 sampai 8 persen untuk semua produk BBM non subsidi.

“Terutama produk BBM jenis Pertalite, Pertamax dan Premium. Jadi, untuk seluruh produk BBM tetap kita persiapkan, antisipasi lonjakan permintaan di SPBU yang ada,” jelas Abdillah.

Kondisi BBM sejak awal pandemi Covid-19, menurut Abdillah, tidak ada kendala dengan stok normal meski permintaan menurun. Ketersediaan BBM, tidak menunggu stok yang ada habis. Melainkan setiap pekan ada kapal yang mengirimkan BBM ke Tarakan.

“Cuma kondisi saat ini stoknya ready untuk 15 sampai 16 hari kedepan, untuk beberapa produk. Tapi, Pertalite jadi produk yang paling dipersiapkan dan pasti lebih banyak di setiap SPBU,” ungkapnya.

Tingginya ketersediaan Pertalite dibandingkan produk lain, secara rata-rata 70-85 KL per hari. Untuk memenuhi kebutuhan di semua SPBU yang ada di Tarakan. Bahkan kebutuhan BBM di Kaltara untuk subsidi pun mencukupi hingga awal tahun depan.

“Justru cenderung penuh, karena permintaan kurang di masa pandemi ini. Seperti Pertamax masih jauh menurun dibandingkan tahun lalu. Dulu bisa sampai 300 KL per bulan, sekarang hanya 200 KL. Jadi, belum normal kalau di bidang energi,” tuntasnya. (sas/uno)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X