Subden Gegana Fokus di 11 Gereja

- Rabu, 23 Desember 2020 | 12:52 WIB
SOSIALISASI: Personel Brimob memberi sosialisasi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 kepada masyarakat belum lama ini. Jelang Natal dan Tahun Baru, personel Brimob juga akan melakukan penjagaan di sejumlah tempat publik dan rumah ibadah. (IST)
SOSIALISASI: Personel Brimob memberi sosialisasi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 kepada masyarakat belum lama ini. Jelang Natal dan Tahun Baru, personel Brimob juga akan melakukan penjagaan di sejumlah tempat publik dan rumah ibadah. (IST)

TARAKAN - Pengamanan dan sterilisasi saat Natal dan Tahun Baru akan diawasi oleh Satuan Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah Kalimantan Utara (Polda Kaltara), melalui Sub Detasemen (Subden) Gegana atau Unit Penjinak Bom (Jibom). Tim ini akan melakukan sterilisasi di sejumlah gereja di Tarakan.

Gereja besar yang berada di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Ki Hajar Dewantara jadi prioritas pengamanan. Puncak pengamanan perayaan Natal di gereja akan berlangsung 24-25 Desember.

“Sebelum itu, pengurus gereja akan memberikan surat tembusan yang disampaikan ke Polres Tarakan terlebih dahulu. Setelah itu, dari Polres akan memberikan ke tim Gegana untuk melakukan monitoring ke semua gereja di Tarakan," kata Wakil Komandan Subden I Gegana Satuan Brimob Polda Kaltara, Ipda Anggit Ilham Pratama, Selasa (22/12).

Pengamanan di gereja pada 31 Desember juga akan dilakukan dengan cara yang sama. Pasalnya, tepat pada malam pergantian tahun itu, jemaat melakukan prosesi ibadah di gereja.

"Kami nanti menurunkan satu unit pasukan Jibom, dan diprioritaskan untuk sejumlah gereja yang jamaatnya memang ramai. Sama seperti tahun 2019, kami melakukan sterilisasi berdasarkan permintaan Polres," ungkapnya.

Terdapat sekitar 11 gereja besar yang menjadi fokus sterilisasi. Menurutnya, gereja besar dengan jemaat yang banyak, polisi patut memberikan pengamanan dari ancaman yang besar pula.

“Kita juga mengimbau petugas, pendeta di gereja  agar membagi berapa shift ibadah di Gereja. Sehingga para jemaat tidak berkumpul begitu banyak, demi menghindari penularan Covid-19,” ujarnya.

Ia menambahkan, bentuk ancaman tidak hanya berupa bom. Termasuk ancaman orang, bahan kimia, dan lainnya. Mengantisipasi hal ini, pihaknya kini sudah membentuk Unit Kimia, Biologi, Radioaktif (KBR). Unit ini bertugas melaksanakan sterilisasi benda kimia yang dapat membahayakan keselematan orang banyak.

"Sejauh ini di wilayah Tarakan, belum ditemukan ancaman bahan kimia. Tetapi dari unit sudah mempersiapkan diri. Nantinya jika ada masyarakat membutuhkan maka kami siap melakukan pengamanan," ujarnya.

Pihaknya juga mewaspadai penularan Covid-19 di masyarakat. Untuk itu, ia mengimbau masyarakat tetap menjaga jarak. Untuk kegiatan Natal dan Tahun Baru wajib mewaspadai orang-orang atau benda yang mencurigakan.

"Adanya pandemi Covid-19, dari Satbrimob juga rutin melakukan patroli agar masyarakat senantiasa menerapkan protokol kesehatan," pungkasnya. (sas/mua)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X