Pembelajaran Tatap Muka Belum Diberlakukan

- Senin, 4 Januari 2021 | 13:28 WIB

TARAKAN – Sistem daring masih diterapkan terhadap kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dimulai hari ini (4/1), setelah libur Natal dan Tahun Baru.

Hal itu disampaikan Wali Kota Tarakan Khairul, berdasarkan hasil pertemuan dengan pihak sekolah. Baik negeri maupun swasta di Auditorium SMP Negeri 1 Tarakan, Sabtu (2/1) lalu.

Kebijakan tersebut diambil, karena Pemkot Tarakan masih akan melihat kesiapan sekolah. Yang diharuskan memenuhi terlebih dulu persyaratan, diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri, terkait panduan penyelenggaraan di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Termasuk menuntut kesiapan orang tua siswa.

“Kita minta mereka memasukkan hasil asesmen, kesiapan masing-masing sekolah berdasarkan SKB empat menteri,” terang Khairul yang ditemui usai pertemuan.

Persyaratan yang harus dipenuhi sekolah, menurut mantan Sekretaris Daerah Tarakan ini, yakni menerapkan protokol kesehatan. Seperti menyiapkan tempat cuci tangan, sabun dan air mengalir, hand sanitizer, mengatur antrean orang datang dan pulang sekolah, agar tidak terjadi kerumuman.

Selain itu, sekolah ditugaskan untuk menanyakan kembali kesiapan orang tua siswa yang setuju melakukan belajar tatap muka di sekolah. Seperti kesiapan mengantar jemput anaknya dan menyiapkan bekal makanan, karena kantin belum diizinkan buka.   

Pihak sekolah diminta melaporkan secara tertulis kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Tarakan, terkait kesiapan yang disyaratkan. Data yang terkumpul akan ditindaklanjuti Satuan Tugas (Satgas) Disdik Tarakan, untuk menilai laporan dengan fakta di lapangan.

Setelah tahapan itu dilalui, Disdik akan melaporkan data yang masuk kepada Wali Kota Tarakan. Untuk diputuskan jadwal masuk tatap muka di sekolah. Namun, Khairul tetap mempertimbangkan perkembangan Covid-19 di Tarakan.  

Waktu dimulainya belajar tatap muka di sekolah, menurut Khairul, tergantung kecepatan sekolah dalam melaporkan data kesiapannya. Bahkan, kemungkinan pelaksanaannya tidak bersamaan.

“Mungkin ada yang bisa, ada yang tidak bisa. Karena situasinya tidak memungkinkan secara fisik sekolahnya,” ungkapnya.

Sementara itu, SMPN 1 Tarakan siap mengikuti mekanisme yang diatur sebelum memulai kegiatan belajar tatap muka di sekolah.

“Kesiapan tatap muka di SMP 1 tetap kami harus menunggu kesiapan dari tim sekolah. Yaitu tim protokol kesehatan, tim kurikulum dan tim pembelajar. Setelah ini nanti kami akan melakukan pemanggilan ke orang tua yang siap tatap muka,” tutur Kepala SMPN 1 Tarakan, Tri Junarto.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan SMPN 1 terhadap orang tua siswa. Jumlah yang setuju dilakukan tatap muka di sekolah sebanyak 600 orang dari 1.046 siswa. Akan tetapi, Tri menegaskan tetap memanggil orang tua yang setuju untuk diminta kesiapannya. (mrs/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB

Abrasi Masih Mengancam Warga Sebatik

Senin, 25 Maret 2024 | 16:25 WIB
X