Sementara Hanya untuk Pejalan Kaki

- Sabtu, 9 Januari 2021 | 12:46 WIB
TELAH DIRAMPUNGKAN: Beberapa pekerja masih melakukan aktivitas meski sudah dilakukan pengecoran terhadap jembatan yang sempat ambruk, Jumat (8/1).
TELAH DIRAMPUNGKAN: Beberapa pekerja masih melakukan aktivitas meski sudah dilakukan pengecoran terhadap jembatan yang sempat ambruk, Jumat (8/1).

TARAKAN - Pengerjaan jembatan yang sempat ambruk pada 14 Desember lalu di Kelurahan Selumit Pantai, Tarakan Tengah, kini sudah dalam proses penyelesaian akhir.

Hanya saja, pengecoran akhir pada jembatan masih menunggu proses pengeringan dalam waktu satu bulan mendatang.

Dikonfirmasi, Lurah Selumit Pantai, Melki Loboran menyatakan, proses pengerjaan jembatan sudah 100 persen selesai. Estimasi hingga pencabutan kayu penyangga selama pengecoran diperkirakan satu bulan kedepan. “Idealnya kan memang tiga minggu estimasi pengerasan pengecoran di jembatan. Selesai itu, kayu penyangga baru bisa dibongkar,” terang Melki, Jumat (8/1).

Saat dilakukan pengecoran jembatan, pihaknya mengaku tidak menemukan kendala. Hanya saja, ada kapal berukuran besar melakukan tambat di luar area jembatan yang menghubungkan Kelurahan Selumit Pantai dan Kelurahan Karang Rejo. “Untuk di Kelurahan Selumit Pantai saja ada banyak kapal kecil dan besar,” ucapnya.

Ia mengaku, sebelumnya memang sempat ada aktivitas kapal yang keluar masuk di bawah jembatan saat dilakukan pengecoran. Namun, yang dibolehkan lewat hanya kapal nelayan berukuran kecil. Dengan lebar maksimal kapal berukuran dua meter.

“Sebelumnya kita sampaikan ke kontraktor agar bisa dilewati kapal kecil dan speedboat. Dibagian tiang penyangga jembatan,” imbuhnya.

Jika jembatan sudah bisa difungsikan, lanjut Melki, maka kapal dengan gross tonnage ukuran besar tidak bisa melintas di bawah jembatan. Pasalnya, ketinggian jembatan dari bawah sungai hanya sekitar 5-10 meter. “Sekaligus kita juga mengantisipasi kejadian serupa," uungkapnya.

Sementara itu, Ketua RT 22 Kelurahan Selumit Pantai, Eka Mardiana mengatakan, pengerjaan jembatan sudah rampung. Akan tetapi, belum bisa dilewati oleh kendaraan roda dua. “Tapi kalau pejalan kaki sudah bisa lewat jembatan. Saya juga sudah sempat lewat,” katanya.

Sebelumnya sempat ada keluhan nelayan yang punya kapal besar menginginkan tambat di dalam sungai. Tapi nelayan tersebut bukan tinggal di lingkungan RT 22.

"Itu saja kendalanya. Alhamdulillah sekarang sudah ada jembatan. Selama tujuh tahun saya menjabat tidak ada jembatan penghubung,” pungkasnya. (sas/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X