TARAKAN - Selama pandemi Covid-19, Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Tarakan mencatat menurunnya permintaan darah. Hal itu diakui Kepala Unit Donor Darah PMI Cabang Tarakan dr Edy Samudro.
“Masa pandemi ini memang permintaan agak menurun. Karena orang takut berobat, salah satu indikasinya itu,” ujar Edy kepada awak media, Kamis (7/1) lalu.
Edy memperkirakan, penurunannya mencapai 30 persen atau sekira 700 kantong per bulan. Dari hari biasa sebelum pandemi Covid-19 yang rata-rata 1.000 kantong per bulan.
Namun, dipastikan Edy, stok darah cukup. Justru permintaan yang kurang. Menurutnya, darah yang keluar tergantung dari kebutuhan rumah sakit. Berapa pun mintanya, pihaknya akan dipenuhi.
Dengan menurunnya permintaan darah, maka menurun dalam mencari darah. Akan tetapi, secara operasional pihaknya siap melaksanakan berapa pun darah yang dibutuhkan rumah sakit.
Salama ini, baik sebelum Covid-19 maupun di masanya, paling banyak permintaan darah golongan darah O. Karena menurutnya, mayoritas penduduk Indonesia golongan darah tersebut. Sementara yang paling sedikit golongan darah AB.
Sementara itu, untuk pendonor, awalnya diperiksa secara ketat. Termasuk petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap dan mencuci tangan. (mrs)