TANJUNG SELOR - Pembenahan Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Bulungan sebagai salah satu fasilitas pelayanan publik terus dilakukan. Hal tersebut selaras dengan prinsip dasar yang ditanamkan oleh Kapolres Bulungan, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Teguh Triwantoro, yaitu 'Tiada Hari Tanpa Membangun'.
Teguh memaparkan, inisiatif untuk membenahi Mapolres Bulungan merupakan bagian dari pengabdian pada satuan atau organisasi yang dipimpin.
"Sebagai unit pelayanan publik, kita ingin memastikan pengunjung nyaman melihat Mapolres Bulungan yang bersih. Prinsipnya, tiada hari tanpa membangun," kata AKBP Teguh Triwantoro, saat dijumpai belum lama ini.
Ia menambahkan, pembenahan Mapolres Bulungan bukan sepenuhnya mengharapkan kucuran anggaran pusat. Bukan juga swadaya anggota maupun dari sumber yang lain-lain. Tetapi, pembenahan Mako Polres Bulungan bisa dikatakan sedekah.
“Iya, kalau kita mengharapkan dana DIPA itu minim. Tetapi, bagaimana caranya memastikan pembangunan Mako Polres Bulungan ini dapat berjalan dengan baik. Jadi kalau ditanyakan anggaran, yang pasti bukan dari hasil korupsi, dari meras ataupun urunan anggota. Ini saya anggap sedekah,” tuturnya.
Selain itu, pengerjaan fasilitas penunjang seperti gedung Dome Center yang dikerjakan melalui proyek Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), yang ditargetkan rampung akhir Desember 2020 kemarin, terpaksa dimajukan hingga Januari 2021.
“Sebenarnya di Desember 2020 kemarin, gedung Dome Center-nya sudah harus jadi. Mohon maaf ini mundur jadi kena penalti sebenarnya. Tetapi insyaallah pengerjaannya akan rampung pada akhir Januari tahun ini," ujarnya.
Bukan hanya Polres Bulungan yang dipoles. Semua Polsek ikut dibenahi agar terlihat bersih dan nyaman. Mapolres Bulungan saat ini dominan dicat warna merah hati. Warna tersebut, menurut Kapolres bukanlah sebuah identitas melainkan hanya sebagai estetika belaka.
"Warna merah hati ini sebenarnya untuk lembaga latihan Polri. Tapi saya melihatnya merah merupakan lambang keberanian. Filosofinya menarik dan yang terpenting bersih," ungkapnya.
“Jangan nanti warna merah hati kemudian dianggap sebagai identitas. Kalau melihat pada lembaga latihan Polri, seperti SPN dan Pusdik semuanya memakai warna merah. Semua Polsek juga demikian,” tambahnya. (*/mts/mua)