3 Pejabat Publik Tak Jadi Vaksin

- Jumat, 15 Januari 2021 | 15:59 WIB
PENERIMA VAKSIN: Kapolres Tarakan AKBP Fillol Praja Arthadira divaksin oleh petugas kesehatan dan menjadi penerima pertama suntikan vaksin Sinovac.
PENERIMA VAKSIN: Kapolres Tarakan AKBP Fillol Praja Arthadira divaksin oleh petugas kesehatan dan menjadi penerima pertama suntikan vaksin Sinovac.

PELAKSANAAN vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Tarakan dan Bulungan. Secara simbolis vaksinasi dimulai dari pejabat publik. Untuk di Bulungan, pelaksanaan di Puskesmas Tanjung Selor. Sedangkan di Tarakan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Karang Rejo.

Sepuluh nama diusulkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan sebagai penerima vaksin secara perdana. Dari sepuluh nama tersebut salah satunya, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bulungan Ingkong Ala.

Namun karena terkendala komorbid, sehingga Ingkong Ala belum direkomendasikan oleh petugas kesehatan. Ditemui di sela kegiatan kick off Vaksinasi serentak Covid-19 Nasional di Puskesmas Tanjung Selor, Kamis (14/1), Ingkong mengakui sejatinya sangat siap dan percaya diri untuk divaksin. 

“Saya ada pasang ring. Tapi karena saya merasa sehat, makanya saya pede tadi. Memang kemarin sudah diingatkan dari tim, dan saya bilang nekat untuk memberikan contoh. Setelah melalui pertimbangan dan diskusi dengan tenaga perawat, ternyata saya belum direkomendasikan,” beber Ingkong.

Pemberian vaksin tersebut dimungkinkan masih berlangsung dalam beberapa hari ke depan. “Saya memang sebenarnya mau sekali divaksin hari ini (kemarin, Red). Karena vaksin ini dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Kalau hari ini (kemarin, red) saya dapat, artinya kan aman,” ujarnya.

Batal menerima vaksin, Ingkong mengaku hal itu tidak menjadi masalah baginya. “Tidak ada persiapan khusus, paling olahraga saja. Mulai hari Senin kemarin saya jogging, tapi ternyata belum direkomendasikan. Tidak apa-apalah,” tambahnya.

Meski demikian, Ingkong meminta masyarakat tidak perlu khawatir divaksin. “Yakinlah vaksin ini sudah aman, karena telah melewati uji klinis,” ujarnya.

Dengan vaksinasi, orang nomor satu di Bulungan ini optimistis penyebaran Covid-19 di Bulungan khususnya dan Indonesia pada umumnya dapat diredam.

”Memang pemberian vaksin ini belum maksimal karena yang lain belum mendapatkan. Namun semua akan dapat, hanya pemberiannya bertahap,” tuturnya.

Selain Ingkong, daftar penerima vaksin lainnya di Bulungan diantaranya Kepala Pelaksana BPBD Bulungan Ali Fatokah, Anggota Polres Bulungan Supriyanto, Sekretaris Dinas Kesehatan Bulungan IBK Sidarahardja, Sekretaris Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bulungan Heriyadi Suranta.

Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Tulus, Ketua Ikatan Apoteker Kabupaten Bulungan Aziz Zaelani, Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Bulungan Penina, Perwakilan MUI Kabupaten Bulungan Ustad Ridwan R Labago, dan kepala UPT Puskesmas Tanjung Selor Luthfi HI Abdul Latif.

Tak hanya Plt Bupati Bulungan Ingkong Ala saja yang tidak jadi divaksin. Di Tarakan, dari 10 nama pejabat yang semula akan divaksin, hanya 8 orang yang suntik. Dua pejabat lainnya tidak diperkenankan divaksin karena terkendala syarat.

Kedua pejabat tersebut Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) XIII/Tarakan Laksamana Pertama TNI Haris Bima Bayuseto dan Kasdim 0907/Trk Mayor Inf Sarwono. Mereka terkendala kondisi kesehatan.

“Pertama dilakukan pemeriksaan suhu, tekanan darah. Misalnya tekanan darah lebih daripada 140/90, itu tidak bisa diberikan vaksin. Suhu tidak boleh lebih daripada 37,5 derajat celcius,” terang Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Percepatan dan Penanganan Covid-19 Tarakan, dr Devi Ika Indriarti.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X