TARAKAN - Meski pasien terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah sebanyak 146 orang, Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan, mengklaim sudah melakukan pengawasan ketat. Terlebih kepada pelaku perjalanan.
"Memang yang melakukan penetapan dari KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan). Saat ini sudah ketat (pengawasan di bandara dan pelabuhan), sesuai surat edaran satgas pusat," kata Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan, dr Devi Ika Indriarti melalui siaran virtual, Sabtu (16/1).
Dalam aturan satgas, pelaku perjalanan wajib memperlihatkan dokumen swab dengan hasil negatif Covid-19.
Hingga kini, total pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Tarakan mencapai 3.037 orang, dan dinyatakan sembuh sebanyak 1.601. Jadi total pasien yang positif mendapat perawan dan dilakukan pemantauan sebanyak 1.436 orang. Sementara jumlah pasien meninggal dunia sebanyak 44 orang.
Soal penerima vaksin, masih tetap diprioritaskan kepada tenaga medis. Kendala penyaluran saat ini, ada pada registrasi ulang. Ditambah lagi, setelah registrasi ulang ada yang tidak lolos.
"Total yang sudah diberikan vaksin saya belum dapat datanya. Kalau total yang kita alokasikan sebanyak 2.283 dari pemberian 4.600 vaksin," ungkapnya.
Menurut Devi, pihaknya belum pernah mendapat informasi orang tanpa gejala (OTG) yang menjadi penerima vaksin. Ditambah lagi penelitian belum sempat dilakukan. Yang telah dilakukan penelitian bagi orang tanpa komorbid dengan usia 18 hingga 59 tahun. "Itu memang sesuai juknis (petunjuk teknis) dari Kementerian Kesehatan dan Persatuan Ahli Penyakit Dalam (PAPDI)," katanya.
Pemberian vaksin nantinya tetap akan dilakukan secara bertahap dan sesuai dengan jadwal. Hanya saja tim satgas khawatir akan penumpukan jadwal. Sehingga pihaknya akan melakukan penyesuaian dan bisa saja mengubah lokasi pemberian vaksin. "Namanya sistem pasti ada kelemahannya," imbuhnya. (sas/udi)
