TARAKAN – Terapi plasma konvalesen menjadi salah satu cara untuk mengobati pasien Covid-19). Dengan memberikan plasma atau bagian darah yang mengandung antibodi dari orang yang telah sembuh, kepada pasien yang sakit.
Di Tarakan, diakui Kepala Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Tarakan dr Edi Samudro, ada menerima permintaan darah plasma dari tiga pasien Covid-19, yang dirawat di rumah sakit di Tarakan.
Namun, PMI Tarakan tidak memiliki stok darah plasma. Karena belum bisa memproduksi darah tersebut. Sehingga memesan dari PMI di daerah lain di Indonesia yang sudah memproduksinya.
“Kita minta bantu PMI lain yang sudah memproduksi plasma konvalesen. Tiga, di rumah sakit sini,” ujar Edi, Jumat (22/1).
Namun, tidak cepat untuk mendapatkannya. Karena untuk memesannya harus masuk daftar tunggu. “Wah, lama mas, bisa 3 hari atau 4 hari,” imbuhnya.
Karena membutuhkan waktu untuk mendapatkannya, lebih bagus jika bisa memproduksi sendiri. Hanya saja, PMI Tarakan belum bisa memproduksi darah plasma. Karena pihaknya belum memiliki peralatan donor khusus plasma darah.
Namun, pihaknya sedang mengupayakan dengan menggandeng rumah sakit. Karena biaya untuk membeli peralatan tersebut diperkirakan cukup mahal.
“Kita akan merintis ke sana. Tetapi tidak sendirian, bekerjasama dengan rumah sakit untuk melaksanakan pengambilan plasma konvalesen,” ungkapnya.
Bagi Edi, bukan soal mahal atau tidak. Namun melihat dari sisi manfaatnya. Karena menurutnya, peralatan itu punya banyak manfaat. Tidak hanya untuk memproduksi darah plasma, tapi trombosit darah dan sel darah merah.
Tidak hanya di PMI Tarakan, PMI di Kaltara lainnya, juga belum bisa memproduksi plasma konvalesen. Yang ada di Kalimantan Timur, yakni di PMI Samarinda dan Balikpapan.
Menurut Edi Samudra, potensi untuk mendapatkan plasma konvalesen dari warga Tarakan, cukup banyak. Karena ia menilai, jiwa sosial masyarakat Tarakan cukup tinggi. Hanya tinggal dukungan peralatannya saja. (mrs/uno)
