TANJUNG SELOR – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mengusulkan penambahan enam trayek baru angkutan perintis Damri tahun 2022 mendatang.
Usulan itu dilakukan untuk mempermudah akses masyarakat antar kecamatan dan kabupaten. Kepala Bidang (Kabid) Perhubungan Darat Dishub Kaltara, Aswandi mengatakan, usulan penambahan trayek baru sudah diajukan sejak tahun 2020 lalu.
Namun, hingga saat ini belum mendapat persetujuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. “Tahun ini kami usulkan lagi untuk tahun 2022,” kata Aswandi kepada Harian Rakyat Kaltara, Minggu (24/1).
Penambahan trayek ini dilakukan untuk mempermudah akses masyarakat. Seperti trayek Kabupaten Tana Tidung-Kabupaten Malinau sampai saat ini belum mendapatkan layanan Damri. Begitu juga trayek Tanjung Selor-Mangkupadi (Tanjung Palas Timur).
“Di sana (Mangkupadi, Red) ada objek wisata. Jadi itu pertimbangan kami kenapa mengusukan menambah trayek Tanjung Selor-Mangkupadi. Bukan karena ada proyek pembangunan KIPI (Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional),” bebernya.
Usulan penambahan trayek ini dilakukan agar mendapatkan subsidi dari pemerintah, sehingga biaya operasional bisa ditekan. “Harga tetap, tetapi untuk memenuhi biaya operasional Damri harus mendapatkan subsidi dan pemerintah harus hadir,” ungkapnya.
Kalaupun melalui investasi swasta untuk saat ini belum memungkinkan. Oleh karena itu, untuk subsidi hanya bisa melalui ABPN. “Sekarang ini trayek Tanjung Selor-Berau sudah tidak mendapatkan subsidi. Begitu juga dengan trayek Malinau. Tetapi, untuk trayek Tanjung Selor-Tana Tidung masih subsidi," ujarnya.
Mengingat, Damri merupakan unit usaha BUMN kata Aswandi, maka lebih mengutamakan pelayanan dibandingkan keuntungan. “Keuntungan itu nomor dua. Pertama, tetap pelayanan,” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, General Manager (GM) Damri Tanjung Selor Tri Wijono Djati mengatakan, armada bus yang tersedia sebanyak 12 unit dan melayani empat trayek. “Untuk 2022 ada usulan enam trayek baru,” sebutnya.
Usulan tersebut paparanya, merupakan usulan masyarakat melalui pihak kecamatan. Kemudian ditindaklanjuti oleh Dishub Kaltara ke Kemenhub RI. “Kalau sudah ada SK trayek kita akan langsung layani,” bebernya.
Beberapa trayek yang diusulkan sebutnya antara lain Tanjung Selor-Mangkupadi dan Tanjung Selor-Long Beluah. “Sekarang ini kami hanya bisa menunggu. Kalau memang sudah ada persetujuan kami siap melayani,” tuturnya. (*/mts/mua/uno)