Dugaan Korupsi di PDAM Tarakan, Dirutnya Bilang Kejari Dipersilakan Periksa

- Rabu, 27 Januari 2021 | 11:28 WIB
Iwan Setiawan
Iwan Setiawan

DIREKTUR Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Alam Tarakan Iwan Setiawan mengaku sudah mendapatkan surat dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Tarakan terkait dugaan korupsi di lingkungan perusahaan yang dipimpinnya.

Kasus yang perkaranya sudah masuk tahap dua di Kejaksaan Negeri (Kejari) Tarakan ini adalah terkait penyalahgunaan gaji Pejabat Sementara (Pjs) Direktur PDAM 2019–2020 dan penyewaan kendaraan dinas sejak 2017–2019.

“Saya memang dapat surat dari kejaksaan bahwa ada indikasi tapi saya silakan diperiksa saja,” tutur Iwan Setiawan, (25/1).

Dia menerangkan, kasus itu terjadi sebelum ia menjabat pimpinan di perusahaan milik Pemkot Tarakan itu. Sepengetahuannya, menggunakan anggaran sejak 2017. “Memang sebelum saya menjabat di PDAM itu ada laporan bahwa ada penggunaan anggaran di luar kewajaran,” tuturnya. 

Dari tiga tersangka yang sudah ditetapkan, Iwan Setiawan mengaku hanya satu orang yang masih aktif sebagai pegawai PDAM Tirta Alam Tarakan. Sedangkan dua orang lainnya sudah pensiun. “Yang satunya masih karyawan dan beliau sebentar lagi pensiun juga,” tuturnya. 

Sepengetahuannya, sudah ada 17 pegawai PDAM Tirta Alam Tarakan yang diperiksa. Adapun total kerugiannya, Iwan Setiawan tidak mengetahui dan menyerahkan kepada Kejaksaan dan Inspektorat.

Iwan Setiawan menegaskan pada masa kepemimpinannya, dia menerapkan bagaimana PDAM Tirta Alam Tarakan bisa transparan dalam mengelolanya.

“Memang di zaman saya ini, kalau saya PDAM itu bagaimana pengelolaannya transparan. Jangan sampai hal-hal yang melanggar atau merugikan negara, merugikan pelanggan, itu terjadi lagi. Makanya saya begitu masuk saya minta Inspektorat mengaudit seluruh keuangan PDAM supaya clear,” tuturnya. (mrs/kpg/kri/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB

Ada Puluhan Koperasi di Bulungan Tak Sehat

Sabtu, 6 April 2024 | 12:00 WIB
X