Jembatan Hanya Perbaikan Struktur Oprit, Jalur Tanjung Selor-Berau Bakal Dialihkan Sementara

- Rabu, 27 Januari 2021 | 11:33 WIB
JEMBATAN: Aktivitas kendaraan melintasi jembatan di Jelarai yang akan direnovasi, Selasa (26/1).
JEMBATAN: Aktivitas kendaraan melintasi jembatan di Jelarai yang akan direnovasi, Selasa (26/1).

Rencana perbaikan atau preservasi Jembatan Jelarai, Tanjung Selor, dalam proses. Saat ini, pihak terkait tengah melakukan koordinasi dan komunikasi terkait rencana preservasi jembatan itu.

 

TANJUNG SELOR–Informasi yang diterima media ini, struktur oprit atau yang dikenal sebagai timbunan jalan pendekat ke jembatan mengalami kerusakan. Meski tidak membuat jembatan roboh, namun hal ini perlu mendapatkan perhatian. Sebab, jika tidak dipreservasi atau dilakukan pemeliharaan maka akan menimbulkan dampak buruk.

Kasi Perencanaan Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR Perkim) Kaltara Hendro mengatakan, kewenangan preservasi atau perbaikan hingga pemeliharaan jembatan Jelarai milik Balai Jalan Nasional (BPJN) Kaltara di bawah Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, Kementerian PUPR.

Namun, DPUPR Perkim Kaltara tetap berkoordinasi dengan BPJN Kaltara mengenai perbaikan Jembatan Jelarai. “Dari hasil komunikasi kita, preservasi dilakukan pada oprit jembatan di sisi Tanjung Selor ke arah Berau,” kata dia, Selasa (26/1).

Terdapat kerusakan pada elemen struktur oprit. Di mana ada material pada balik dan tiang yang rusak. Rencana perbaikan juga sudah direncanakan sejak 2020. Akan tetapi belum bisa dilaksanakan. Sebab terdapat beberapa kendala yang dialami.

“Rencananya 2020 kemarin. Namun akibat refocusing, akhirnya tertunda. Apalagi dilakukan penyelesaian jalan oleh Pemkab Bulungan untuk pengalihan ke Jalan Meranti,” ungkapnya.

Menurut dia, dalam jangka waktu lima bulan, Jembatan Jelarai bisa selesai. Sebab tidak dilakukan pembongkaran secara menyeluruh. Melainkan hanya pada struktur oprit. Meski begitu, pihak terkait harus melakukan sosialisasi terlebih dulu, sebelum dimulainya perbaikan oprit jembatan. “Jembatan tidak dibongkar total,” tegasnya.

Saat ini, Jalan Meranti sudah bisa dilalui. Dengan begitu, penutupan Jembatan Jelarai, guna perbaikan bisa dilakukan. Informasinya, surat usulan dari BPJN Kaltara ke pihak Ditlantas Polda Kaltara untuk pengalihan jalur selama perbaikan jembatan sudah diberikan.

“Nanti menunggu kapan disetujuinya. Semua kendaraan yang masuk ke Tanjung Selor melewati Meranti. Begitu juga sebaliknya,” terang dia.

Sementara itu, Kepala BPJN Kaltara Zamzami menjelaskan, terjadi penurunan pada oprit jembatan. Sehingga harus dilakukan preservasi.  Dalam pelaksanaan preservasi itu, pihaknya perlu melakukan beberapa persiapan. Di antaranya berkoordinasi dengan Ditlantas Polda Kaltara. Sebab, dibutuhkan pengalihan lalu lintas.

“Dalam masa pelaksanaannya arus lalu lintas dialihkan. Dan sampai saat ini kita masih rapatkan dan sosialisasikan,” jelasnya.

Setelah sosialisasi selesai, akan dilakukan uji coba pengalihan jalur. Di mana pihak terkait akan melihat apakah pengalihan jalur sudah benar-benar dilaksanakan dengan baik, atau masih ada masyarakat yang belum mengetahuinya. Jika pengalihan jalan sudah 100 persen tuntas, jembatan akan ditutup dan dilakukan perbaikan.

Rencananya, Jembatan Jelarai mulai ditutup pada 29 atau 30 Januari 2021. Sebelum itu dilakukan, pihaknya akan melaksanakan sosialisasi. Dibantu dengan Ditlantas Polda Kaltara dan stakeholder lainnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X