Masker Medis Tak Ramah Lingkungan

- Rabu, 27 Januari 2021 | 21:33 WIB
JANGAN BUANG SEMBARANG: Pengguna masker medis sulit untuk terurai dan bisa menyebabkan kerusakan lingkungan.
JANGAN BUANG SEMBARANG: Pengguna masker medis sulit untuk terurai dan bisa menyebabkan kerusakan lingkungan.

TANJUNG SELOR - Pro dan kontra muncul terkait dengan penggunaan masker medis atau masker bedah yang dianggap berdampak negatif terhadap lingkungan, karena bahannya yang sulit terurai. 

Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Kaltimtara Yohana Tiko menjelaskan, penggunaan masker medis sekali pakai itu sangat berdampak terhadap lingkungan hidup. Sehingga pihaknya menyarankan sebaiknya penggunaan masker medis sekali pakai dibatasi. 

Iya, sebaiknya beralih ke masker kain. Karena bisa dicuci dan dipakai berulang kali," ujarnya.

Ia beranggapan, pemerintah belum punya mekanisme cara mengelola masker medis sekali pakai. Untuk itu, masyarakat harus didorong untuk beralih menggunakan masker kain. Pemerintah dan pemerintah daerah, ia harap menyosialisasikan hal itu. 

Ia juga menyarankan pemerintah menyediakan tempat khusus pengolahan limbah masker. Agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.

“Ini kan bukan sampah biasa, tapi sampah medis. Selain itu, bisa saja orang yang sudah terkonfirmasi Covid-19, maupun OTG (orang tanpa gejala) setelah gunakan masker lalu buang tidak pada tempatnya,” paparnya. 

Selain limbah masker. Limbah sarung tangan perlu jadi perhatian. “Saya rasa tidak hanya masker yang disoroti. Tapi juga sarung tangan plastik maupun berbahan karet harus mendapatkan penanganan khusus sejak awal,” ujarnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bulungan Iwan Sugianta mengatakan, limbah masker sejak pandemi Covid-19 memang meningkat. Ia juga tidak menampik kemungkinan adanya dampak negatif dari limbah masker tersebut. 

“Sebaiknya masker sekali pakai setelah digunakan disobek atau digunting,” sarannya.

DLH Bulungan masih mengkategorikan masker sebagai sampah rumah tangga. “Penanganan secara khusus terhadap limbah ini oleh DLH belum dilaksanakan. Masih dikategorikan sampah rumah tangga,” ujarnya. 

Instansinya belum mendata jumlah limbah dari masker yang masuk di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Termasuk sampah sarung tangan maupun peralatan medis lainnya. 

“Datanya belum ada, karena sampah dari Dinas Kesehatan termasuk RSUD, Puskesmas ditangani langsung Dinas Kesehatan melalui penanganan limbah infeksius atau B3,” tuturnya. (*/mts/mua)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X