TANJUNG SELOR - Sebelum seorang calon jamaah haji (CJH) diberangkatkan ke Tanah Suci, ia harus menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.
Sebab, kesanggupan CJH dari aspek kesehatan juga merupakan bagian dari kriteria mampu atau istitha'ah haji. Hal tersebut dikatakan Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Bulungan Hamzah. Kesiapan para jamaah haji sejatinya sudah tahap pemeriksaan mental, fisik, dan kesehatan. “Bulungan Alhamdulillah saat ini sudah tahap mempersiapkan calon jamah. Sedangkan dokumen pendukung jamaah tahun 2020 sudah terselesaikan semua. Saat ini jamaah sedang mempersiapkan mental dan fisik saja,” jelasnya Senin, (8/2)
Dari hasil tes kesehatan tahap pertama, akan diketahui jamaah yang masuk kriteria bagus, sedang, dan risiko tinggi. Apabila calon jamaah haji masuk kriteria kesehatan bagus, dia berpesan agar dipertahankan. Jika berada di kriteria sedang, dilakukan pengobatan sehingga saat pemeriksaan kesehatan tahap selanjutnya kesehatannya menjadi lebih prima.
"Untuk yang risiko tinggi, minimal bisa masuk kriteria sedang atau cukup bagus,” tuturnya.
Belum lama ini tambah Hamzah, jamaah haji sudah diperiksa kesehatannya oleh tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan, baik di rumah sakit maupun Puskesmas.
“Tes kebugaran fisik selanjutnya masih tunggu jadwal dari Dinkes,” ujarnya. Biasanya pemeriksaan kesehatan meliputi tes darah mengetahui kolesterol, asam urat, dan gula darah. Lalu, radiologi untuk melihat organ dalam mulai paru-paru dan jantung. Termasuk pemeriksaan Elektrokardiogram (EKG) untuk mengetahui kesehatan jantung calon jamaah haji.
Adapun jumlah calon jamaah haji Bulungan kata Hamzah sesuai dengan kuota tahun 2021 sebanyak 86 jamaah. (*/nnf/mua)