Pikir-pikir Naikkan Tarif Angkot

- Rabu, 17 Februari 2021 | 20:36 WIB
TAK ADA KENAIKAN TARIF: Pengguna jasa angkutan umum kota menurun, Selasa (16/2).
TAK ADA KENAIKAN TARIF: Pengguna jasa angkutan umum kota menurun, Selasa (16/2).

TANJUNG SELOR – Dinas Perhubungan (Dishub) Bulungan berharap pengalihan arus lalu lintas dari sebelumnya melewati Jalan Jelarai ke Jalan Meranti tidak dijadikan kesempatan pelaku jasa angkutan umum menaikkan tarif. 

Kepala Dishub Bulungan Hasan Pemma pun memastikan sejauh ini belum ada kebijakan penyesuaian tarif angkutan penumpang. Sebab menurutnya, jalan tersebut merupakan jalan alternatif. Jika jalur utama kembali dibuka, praktis menurutnya akan kembali menjadi akses utama masyarakat. 

“Jika dinaikkan akan merugikan masyarakat, utamanya kelas ekonomi menengah ke bawah yang keseharian mengandalkan angkot sebagai transportasi umum. Jika mau masuk dan keluar kota," kata Hasan, belum lama ini.  

Dia tidak menampik, jalur alternatif di Jalan Meranti memerlukan jarak tempuh yang lama, utamanya untuk tembus ke pertigaan jalan poros Berau-Tanjung Selor-Malinau. 

"Ini demi keselamatan bersama. Memang kalau secara regulasi, tarif angkut sudah ditetapkan," ujarnya. 

Kata Hasan, angkutan umum yang beroperasi dalam kota ada batas tarifnya. Angkot yang beroperasi dalam kota umumnya hanya trayek A. Sedang trayek luar kota masuk dalam trayek B. 

Salah satu sopir angkutan umum, Yohanes mengakui, pertumbuhan kendaraan pribadi di Tanjung Selor, membuat angkutan umum mulai kurang dilirik. Termasuk mulai tumbuhnya angkutan berbasis daring. 

“Ini kami melihatnya sebagai tantangan, selain itu munculnya transportasi online. Kami tetap lakukan pelayanan maksimal supaya pengguna jasa angkot betah dan tidak bosan,” ujarnya. 

Terhadap peralihan lalu lintas kendaraan ke Jalan Meranti menurutnya, membuatnya berpikir untuk mempertahankan tarif saat ini.  “Kalau jumlahnya banyak biasanya carter. Tapi kalau satu dua orang, kami mikir dua kali. Karena jaraknya jauh, otomatis bahan bakarnya juga ikut meningkat,” ujarnya. 

Tarif trayek dalam kota biasanya dipatok Rp 7 Ribu sampai dengan Rp 10 Ribu. "Masa Covid-19, anak sekolah pun libur membuat pendapatan kita makin sulit. Semoga saja ada kebijakan pemerintah memperhatikan nasib kami," tuturnya. (*/mts/mua)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB

Ada Puluhan Koperasi di Bulungan Tak Sehat

Sabtu, 6 April 2024 | 12:00 WIB
X