TANJUNG SELOR – Oknum guru di salah satu SMP di Bulungan berinisial VN, diduga lakukan penipuan berupa investasi tanah dengan harga murah. Warga yang merasa dirugikan pun melaporkan hal tersebut ke Polres Bulungan.
Warga yang menjadi korban dugaan penipuan yang enggan namanya dikorankan, menyebut VN menjual tanah. Namun, ternyata tanah yang dijual tersebut merupakan milik orang lain dan diduga sertifikatnya palsu.
“Saya sudah memberikan uang muka Rp 100 juta,” ucap dia, kemarin. Transaksi awal, untuk sebidang tanah seharga Rp 450 juta. Setelah sepakat, maka dibayar uang muka. Namun, setelah dicek letak tanah yang dibelinya, ternyata tanah itu bermasalah.
“Saya putuskan untuk tidak melanjutkan, saat dilakukan pengecekan surat tanah yang di Jelarai bukan tanda tangan Kades (Kepala Desa). Apalagi kades tidak merasa pernah bertandatangan,” ujarnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bulungan AKP Belnas Pali Padang melalui Banit Lidik 1 Aiptu Hardilan mengatakan, yang melapor kasus dugaan penipuan berupa penjualan tanah sudah ada 13 orang.
“Bahkan, masih ada yang bakal susulan melapor 2 orang,” ucapnya. Terhadap 13 orang yang melapor ini, telah dipanggil untuk dimintai keterangan.
“Semua orang ini minta dimediasi dengan terlapor, harapannya uang bisa kembali. Karena uang yang sudah diambil terlapor sangat besar,” jelasnya. Untuk kerugian yang dialami korban bervariasi, mulai Rp 10 juta hingga ratusan juta.
Menurut Hardilan, surat tanah yang diberikan kepada pembelinya kebanyakan surat palsu. Terlapor sendiri memperlihatkan surat yang asli, namun saat dicek di lapangan tidak sesuai. Dalam melancarkan aksinya, terlapor dibantu dua orang. Kedua orang tersebut pun sudah dimintai keterangan sebagai saksi.
“Terlapor VN sudah dimintai keterangan. Hasil kesepakatan antara terlapor dan pelapor besok (hari ini, Red) akan dipertemukan untuk mediasi. Karena status terlapor belum ditetapkan sebagai tersangka,” bebernya. (*/mts/uno)
