Ada Kasus Jantung Berdebar Usai Divaksin

- Sabtu, 20 Februari 2021 | 22:04 WIB
SUNTIK VAKSIN: Tenaga kesehatan saat menyuntikkan vaksin Sinovac kepada penerima, pada tahap pertama beberapa waktu lalu.
SUNTIK VAKSIN: Tenaga kesehatan saat menyuntikkan vaksin Sinovac kepada penerima, pada tahap pertama beberapa waktu lalu.

TARAKAN – Vaksinasi Covid19 tahap pertama segera berakhir. Komisariat Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda-KIPI) Kaltara menemukan adanya dua kasus serius yang terjadi, yakni mengalami jantung berdebar dan sesak napas usai divaksin.

Menurut Ketua Komda KIPI Kaltara, Franky Sientoro, kasus pertama terjadi pada saat pelaksanaan vaksinasi tenaga kesehatan Rumah Sakit Angkatan Laut (Rumkital) Ilyas Tarakan. Salah satu tenaga kesehatan (nakes) mengalami kondisi jantung yang berdebar-debar dan sesak napas usai disuntik vaksin.

“Jadi kondisinya berdebar-debar dan sesak napas. Tapi diperiksa jantungnya normal tidak ada masalah. Namun, setelah dirawat dua hari nakes ini sudah bisa pulang,” tutur Franky, Jumat (19/2).

Kasus kedua terjadi pada tenaga kesehatan RSUD Tarakan yang saat ini masih dalam perawatan medis. Diduga pasien mengalami kondisi jantung berdebar-debar dan bagian tangan kanan mengalami kebas atau kesemutan.

“Kebetulan saya petugas untuk pelaksanaan vaksinasi di RSUD Tarakan. Jadi mengetahui adanya KIPI serius itu. Saat ini untuk nakes sudah dalam perawatan. Saat diperiksa dibagian jantung kondisinya normal, sekarang sudah dalam pemeriksaan dibagian ahli syaraf,” ungkapnya.

Menurutnya, kejadian KIPI serius disebabkan faktor kecemasan sebelum mendapatkan vaksinasi Covid-19. Hingga mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang, ketika akan divaksin.

“Jadi kondisi kejiwaan itu sangat mempengaruhi. Banyak nakes yang sebelum diberikan vaksinasi mengalami kecemasan. Sehingga tensinya naik, Kita minta untuk menenangkan diri dulu sebelum divaksin. Artinya, kondisi itu tidak berkaitan langsung dengan vaksin Covid-19,” bebernya.

Nantinya, lanjut Franky, temuan kasus KIPI serius akan dilaporkan ke tingkat pusat atau Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap kedua, untuk TNI/Polri, pelayanan sosial, guru, tokoh agama dan lansia umum. 

Namun demikian, ia berharap pelaksanaan selanjutnya akan bisa berjalan dengan lancar dan nihil KIPI serius.

“Selain dua KIPI serius yang kita temukan. Sebagian besar ditemukan adanya KIPI ringan. Dengan gejala seperti mengantuk, meriang, tidak enak badan hingga badan merasa lemas. Tapi itu sifatnya hanya sementara saja. Paling satu atau dua hari sudah normal kembali,” ujar Franky.

Sementara itu saat dikonfirmasi, Kepala Rumkital Ilyas Tarakan, Letkol Laut (K) dr Mukhti Fahimi mengaku tidak megetahui hal tersebut. “Kalai itu tanyakan saja ke dokter Franky. Karena beliau yang tangani,” singkatnya. (sas/uno)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X