TANJUNG SELOR – Tahun ini, APBD Bulungan tidak menganggarkan dana pengadaan barang untuk diserahkan kepada nelayan. Kepala Seksi (Kasi) Kelembagaan, Kemitraan, Iptek dan Informasi Dinas Perikanan Bulungan, Nurul Atikah mengatakan, instansinya hanya bertumpu pada program pemerintah (pusat) terhadap nelayan di Bulungan.
“Di APBD kita (Bulungan) dananya minim. Jadi kita memang kejarnya di pusat,” ujarnya. Ia mengatakan, tahun lalu (2020) ada program pembagain mesin ketinting 1.167 unit ke tujuh kecamatan. Paket mesin itu terdiri atas mesin penggerak, konverter kit, dua buah tabung gas LPG 3 kilogram, dan aksesoris pendukung lainnya berupa reducer, regulator, mixer dan lain-lain.
Bantuan itu juga dimaksudkan sebagai upaya konversi pergantian bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG).
“Alhamdulillah progam itu sudah bagus. Cuma saat ini masih kendala di pangkalan gasnya saja dan nelayan itu dijatah hanya dua tabung gas dalam seminggu,” katanya.
Kendala pangkalan gas sudah diusulkan ke Pemprov untuk dilakukan penambahan. Ia mengatakan, mesin yang memakai BBG lebih ramah lingkungan, efisien, dan mudah didapatkan karena menggunakan tabung LPG 3 kilogram.
“Bila dikonversikan ke liter, maka dalam satu tabung gas yang berukuran 3 kilo bisa menjadi 25 liter. Pakai dua tabung berarti 50 liter. Jadi lebih hemat dan lebih mudah didapat," ujarnya.
Ia berharap, bantuan serupa dialokasikan Kementerian ESDM kepada nelayan di Bulungan. (*/nnf/mua)
