Suntikan dan Pil KB Paling Diminati

- Kamis, 25 Februari 2021 | 21:48 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

TANJUNG SELOR – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bulungan mencatat, pada tahun 2019 rata-rata jumlah Anak Lahir Hidup (ALH) dari wanita usia produktif 15-49 tahun memperlihatkan tingkat fertilitas atau kesuburan kumulatif.

Berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) jumlah ALH dari wanita usia produktif di kabupaten Bulungan adalah 2 sampai 3 anak. ALH merupakan salah satu cerminan keberhasilan program Keluarga Berencana (KB).

Dengan demikian kata Kepala BPS Bulungan Maibu Barwis Sugiarto, program KB berhasil di Bulungan karena rerata anak yang dilahirkan sesuai dengan program KB yaitu 2 anak.

“Tahun 2019 kemarin, alat KB yang paling banyak digunakan oleh penduduk Bulungan adalah suntik, pil, dan kontrasepsi dalam rahim atau spiral,” kata Maibu Darwis Sugiarto, kepada Harian Rakyat Kaltara, Rabu (24/2).

Jika dipersentasekan alat KB tersebut, masing-masing secara berturut-turut sebesar 42,96 persen, 28,86 persen, dan 10,82 persen. (selengkapnya lihat grafis)

 “Itu mungkin dikarenakan antara alat KB yang lain, ketiga alat KB ini yang paling mudah didapat dan digunakan. Sedangkan alat yang lain cenderung lebih sulit didapatkan sehingga persentasenya masih di bawah 10 persen,” bebernya.

Melati (27) warga Tanjung Selor mengatakan, penggunaan alat kontrasepsi baginya adalah kebutuhan dengan pertimbangan usia kelahiran normal dan batas usia.

"Saya pribadi lebih ke kebutuhan, yang mungkin jangka waktunya. Karena habis melahirkan dan punya anak masih umur 7 tahun mungkin ada rencana ke depan untuk menambah. Sedangkan alat kontrasepsi yang aku minati sejauh ini masih dalam bentuk pil,” bebernya.

Ia menambahkan, menggunakan pil dalam proses penundaan kehamilan, harganya terjangkau. Walaupun harus berkomitmen untuk dikonsumsi setiap harinya.

“Harganya terjangkau, sekitar kurang lebih Rp 25 ribu untuk sebulan. Selain cara penggunaannya yang praktis, pil juga bisa kapan saja mau dilepas. Mungkin dalam jangka waktu setahun bisa kembali untuk hamil. Sedangkan IUD (Intrauterine Device) atau dulunya disebut KB spiral kan jangka waktunya lebih panjang,” tutupnya. (*/mts/mua) 

Editor: uki-Berau Post

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X