Muncikari dengan Wanita Jasa Threesome Ternyata Masih Ada Hubungan Keluarga

- Jumat, 26 Februari 2021 | 22:27 WIB
DIAMANKAN POLISI: Muncikari asal Jakarta yang digiring polisi saat tiba di Bandara Juwata Tarakan, Rabu (24/2).
DIAMANKAN POLISI: Muncikari asal Jakarta yang digiring polisi saat tiba di Bandara Juwata Tarakan, Rabu (24/2).

TARAKAN – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tarakan masih memeriksa kedua muncikari asal Jakarta, yang berinisial DB dan MY.  Berdasarkan pengakuan muncikari, sebagian besar wanita-wanita yang melayani pria hidung belang masih ada hubungan keluarga.

Dikatakan Kapolres Tarakan AKBP Fillol Praja Arthadira melalui Kasat Reskrim Iptu Muhammad Aldi, sudah melengkapi semua berkas administrasi yang diperlukan. Kedua muncikari pun ditetapkan tersangka dan langsung dilakukan penahanan. 

“Untuk tersangka perempuan (DB), kami tahan di rutan wanita Polsek Tarakan Barat. Sedangkan tersangka laki-laki (MY) di rutan Polres Tarakan,” terang Aldi, Kamis (25/2).

Dari hasil pemeriksaan, kedua muncikari dan dua wanita yang kedapatan melayani pria hidung belang di Tarakan, masih memiliki hubungan keluarga. Bahkan, dua wanita berinisial DY dan TA merupakan saudara kandung.

“Yang perempuan layani hidung belang adiknya. Kalau muncikari itu sepupunya. Datang ke Tarakan, adik muncikari ini untuk layani permintaan pemesan,” ungkapnya.

Aldi menegaskan, puluhan wanita lain yang dijajakan kedua muncikari masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut. Pihaknya juga mendalami hubungan lain wanita-wanita yang dijajakan dengan kedua muncikari. 

Tidak menutup kemungkinan, wanita yang diakui kedua muncikari berjumlah lebih dari 10 orang. Diantaranya masih memiliki hubungan keluarga. Dari pengakuan kedua muncikari, memang sudah lama menjalankan bisnis prostitusi online ini.

“Pengakuannya mereka sudah bertahun-tahun (jalankan bisnis prostitusi online), sampai mereka lupa. Dipasarkan lewat media sosial juga. Sebagian besar via aplikasi,” bebernya. 

Para pelanggan atau pria hidung belang yang memesan, secara umum tidak mengarah ke kelas sosialnya. Tetapi, tergantung pada siapa yang menggunakan aplikasi tersebut. Pelaku beroperasi sudah di seluruh Indonesia dan lintas provinsi. 

Saat ada pemesan, lanjut Aldi, pengguna jasa prostitusi tanpa diketahui memesan wanita melalui muncikari. Setelah semuanya setuju dengan harga sesuai kesepakatan, muncikari langsung menyiapkan wanitanya. Wanita yang disiapkan sebagai pemuas nafsu birahi tinggal menunggu perintah dan siap diberangkatkan oleh muncikari.

“Misalnya hari ini orderan di Samarinda, mereka langsung pergi. Habis itu di tempat lain, ya kesana lagi. Kalau pesanan ke Tarakan sudah beberapa kali. Cuma wanitanya yang berbeda-beda. Dirasa gampang cari duit, makanya balik lagi ke Tarakan,” tutur Aldi. 

Mengenai akun yang digunakan di salah satu aplikasi, memiliki nomor handphone berbeda-beda. Setelah terjadi transaksi, aplikasi kembali dihapus untuk mengelabui petugas. “Pergantian akun dan nomor handphone bersifat tentatif dan menyesuaikan kondisi. Ya, kalau sekiranya hampir ketahuan langsung ganti akun dan handphone,” tutupnya. (sas/uno) 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X