TANJUNG SELOR - Bupati dan Wakil Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali-Hendrik akan bergerak cepat melakukan pembenahan dan pembangunan sektor pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan.
Selain itu, hal yang tidak kalah penting terkait penanganan Covid-19. Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali menegaskan, akan menerapkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sampai tingkat desa/kelurahan.
“Kita seriusi menangani pandemi Covid-19,” kata Ibrahim, Jumat (26/2). Ia juga akan membentuk tim verifikasi untuk mensinkronisasi program kerja kepala daerah sebelumnya yang perlu dilanjutkan.
“Program tersebut nantinya masuk dalam agenda program 100 hari kerja kita. Tapi jika program tidak sesuai dengan visi-misi saya, maka akan kita pending dan digeser untuk dijadikan program prioritas kita di tahun 2022,” bebernya.
Dalam durasi 100 hari ke depan, ada beberapa sektor lain yang menurutnya perlu pembenahan. Yakni sektor kesehatan, pendidikan, dan pertanian.
“Untuk program besar kita akan fokus pada pusat pembangunan pemerintahan, pendidikan, serta kesehatan,” katanya.
Terkait birokrasi pemerintahan, pria kelahiran Nunukan 23 Juni 1981 ini menggarisbawahi perlunya peningkatan kinerja sebagai pelayan masyarakat.
“ASN (Aparatur Sipil Negara), harus memposisikan diri sebagai pelayanan masyarakat. Selain itu, menjadi ASN mesti memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi, tidak ada sekat dengan masyarakat,” ungkap Ibrahim.
Sebagai bupati terpilih, dia berkomitmen dan profesional dalam menilai kinerja pegawai di lingkup pemerintahannya.
“Untuk perombakan, saat ini belum direncanakan. Karena memang dalam aturan, bupati definitif tidak bisa melakukan pelantikan sebelum enam bulan serta atas izin Mendagri,” ujarnya.
“Yang pasti saya akan berlari kencang untuk mengejar ketertinggalan di Tana Tidung. Bagi teman yang tidak mengimbangi, untuk mengikuti saya berlari. Maka silakan untuk beristirahat dulu,” tegasnya. (*/mts/mua/uno)