TANJUNG SELOR – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulungan, Kilat mendukung Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Bulungan agar dimulai.
Namun secara lembaga, menurutnya hal itu perlu dibahas lebih lanjut. "Saya secara pribadi mendukung PTM dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat bagi guru dan murid. Tetapi secara lembaga kita akan bahas," kata Kilat, Rabu (3/3).
Hasil pendalaman Satgas Penanganan Covid-19 Bulungan bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulungan, kata dia, ada enam kecamatan yang sudah siap menyelenggarakan PTM untuk satuan pendidikan SD dan SMP. Yakni Kecamatan Peso, Peso Hilir, Tanjung Palas Barat, Tanjung Palas Timur, Tanjung Palas Tengah, dan Sekatak.
Ia berpendapat, belum meratanya jaringan internet dapat menjadi pertimbangan PTM segera dilaksanakan.
“Karena setiap saya ke desa, selalu ada keluhan. Seperti di daerah hulu itu masih banyak yang belum ada akses internetnya,” kata Politisi Partai Gerindra ini.
Tidak jarang murid tidak bisa mengikuti kelas daring, karena terkendala internet. "Itu yang orangtua murid sering keluhkan juga. Banyak yang belum punya jaringan internet dan paket data,” ungkapnya.
"Guru-guru memberi alfa kepada siswa, padahal siswanya ini tidak ada jaringan," tambahnya. Selain itu, belum dilaksanakannya sekolah tatap muka, dikhawatirkan murid lebih banyak bermain dibandingkan belajar.
"Karena anak-anak kita ini bilangnya belajar tapi main. Dan kalau tidak ke sekolah berarti kan tidak ada yang mengawasi. Kita tidak tahu anak-anak main sama siapa," ungkap Kilat. (*/nnf/mua/uno)
