Pembangunan Tahap II Gedung SMPN 7 Tarakan Capai 68 Persen

- Jumat, 5 Maret 2021 | 10:23 WIB
TARGET RAMPUNG JUNI 2020: Pembangunan gedung SMPN 7 Tarakan tahap kedua ditargetkan rampung Juni 2020.
TARGET RAMPUNG JUNI 2020: Pembangunan gedung SMPN 7 Tarakan tahap kedua ditargetkan rampung Juni 2020.

TARAKAN – Tahap kedua pembangunan gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Tarakan dalam waktu beberapa bulan ke depan, berakhir.

PPTK pembangunan gedung SMPN 7 Tarakan tahap dua, Wahyudi membeberkan, sesuai kontrak kerja, tahap dua yang dimulai pada akhir 2020, akan selesai pada Juni 2021.  Progresnya sendiri hingga saat ini di atas 50 persen.

“Berdasarkan kontrak awal itu 68 persen,” ujar Wahyudi kepada awak media, ditemui disela menemani kunjungan Komisi I dan III DPRD Tarakan melihat gedung tersebut, Selasa (2/3/2021).

Pekerjaan yang sudah selesai, dibeberkan Wahyudi adalah struktur bangunan. Sekarang tinggal finishing berupa pemasangan kramik yang sudah terpasang sekitar 30 persen, dan pintu jendela yang ditargetkan mulai di minggu ketiga.

Selain itu, pemasangan plafon juga sudah mencapai 80 persen. Progres yang sama juga  dicapai untuk pemasangan instalasi listrik. Nantinya juga dilakukan pengecatan dan plamir.

Bangunan SMPN 7 Tarakan yang terdiri tiga lantai, nantinya akan dimanfaatkan untuk sejumlah ruangan. Di lantai pertama ada ruang OSIS, ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang operator dan sound sistem, ruang mekanikal, ruang konseling, ruang UKS, ruang tata usaha, musala dan tempat wudhu.

Sementara di lantai 2 ada 10 ruang kelas ditambah ruang perpustakaan. Demikian juga di lantai 3, ada 10 ruang kelas ditambah ruang laboratorium biologi dan fisika.

Meskipun sudah menunjukkan progres pengerjaan, namun Wahyudi mengakui selama pembangunan ada kendala yang dihadapi, terutama Sumber Daya Manusia (SDM).

“Yang jadi kendala pembangunan yang pertama dari sisi sumber daya manusia. Tapi sumber daya manusia juga kita terhalang oleh covid ini. Kita mau sebenarnya kalau untuk finishing ini pekerjaan rata-rata dikuasai sama tenaga dari Jawa. Untuk tenaga lokal bukan tidak bagus, cuma tenaga lokal untuk finishing masih tertinggal sama mereka, makanya kita lebih mengutamakan tukang dari Jawa,” bebernya.

Kendala lainnya, ada beberapa pekerjaan yang disesuaikan, dan butuh perhitungan dan ketelitian. Pihaknya juga membutuhkan ketegasan dari Pemerintah Kota (Pemkot) terkait peruntukkan sekolah tersebut.

Karena informasi yang diperoleh Wahyudi, ada wacana bahwa sekolah tersebut akan diperuntukkan bagi SMPN 13. Sementara sesuai dokumen kegiatan untuk SMPN 7 tahan kedua.

“Kita butuh penegasan itu karena ada penyesuaian-penyesuaian item pekerjaan, seperti pembuatan papan nama sendiri, terus nanti pembuatan pagar pemisah, itu perlu kita pikirkan dan itu juga menjadi kendala kami artinya dari sisi administrasi,” tuturnya.

Terkait penyesuaian pembangunan dari rencana awal 6 lantai, menjadi 3 lantai, menurut Wahyudi, itu tergantung pada masing-masing kebijakan kepala daerah.

Wahyudi mengakui, di zaman wali kota sebelumnya, Sofian Raga, memang diwacanakan 6 lantai. Namun tidak didukung regulasi yang ada.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X