TANJUNG SELOR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara telah lakukan pertemuan dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), terkait peningkatan Lapangan Terbang (Lapter) Binuang di Kecamatan Krayan Tengah, Kabupaten Nunukan.
Bahkan, Pemprov Kaltara dan Kemenhub sudah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) terkait hal tersebut. Mengingat, Lapter Binuang berada di wilayah Krayan Tengah, merupakan wilayah perbatasan antara Kaltara dan Malaysia.
Dikatakan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltara, Taupan Madjid, Krayan Tengah khususnya Desa Binuang merupakan wilayah berbatasan, sehingga harus menjadi prioritas. Khususnya permintaan masyarakat yang ingin ada peningkatan lapter di sana.
Pemprov Kaltara menjawab permintaan itu, dengan melaksanakan MoU dengan Kemenhub. “Selama ini, dari segi permintaan masyarakat cukup banyak. Misalnya, ada yang sakit dan sebagainya perlu diantar. Namun kondisi lapter yang ada, sulit pesawat untuk mendarat. Jadi, perlu dikembangkan,” ungkapnya, Kamis (4/3).
Pemprov Kaltara maupun Kemenhub telah meninjau lokasi lapter itu. Tim Kemenhub pun sudah menyatakan layak untuk dikembangkan. Untuk peningkatannya, dilakukan bersama dan telah dibagi pekerjaannya.
Kemenhub akan membangun fisik bandara. Kemudian dari Pemprov Kaltara, menyiapkan akses jalan. Sementara, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan membangun terminal maupun personel yang akan ditempatkan di lapter tersebut.
“Jadi bagi tugas dan disepakati bersama. Mulai dari Pemkab Nunukan, Pemprov Kaltara dan Pemerintah Pusat secara bertahap, akan melaksanakan peningkatan lapter,” jelasnya.
Bahkan, lokasi lapter akan digeser. Sebab dekat dengan perairan atau sungai. Sehingga lokasi akan digeser ke arah darat. Untuk runway, menggunakan Lapen (Lapisan Penetrasi). Tentunya, memakan waktu yang tidak sebentar. Pasalnya, peningkatan masih tahap awal setelah dilakukan MoU.
“Kita maunya standar dari Pemerintah Pusat., dengan panjang runway disesuaikan. Apalagi yang mendarat pesawat jenis Pilatus,” ujar Taupan. (fai/uno)